Rekomendasi Saham Paling Potensial di Bulan Oktober 2025
2025-10-20
Pasar saham Indonesia sedang berada di masa yang cukup menarik. Setelah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sempat ambruk pada Jumat, 17 Oktober 2025, dan ditutup di level 7.915,66 atau turun 2,57%, banyak investor mulai bertanya-tanya: saham apa yang menarik dibeli bulan ini?
Meski terlihat menurun, data menunjukkan ada kabar positif. Investor asing justru membukukan beli bersih sebesar Rp 3,03 triliun, menandakan minat asing terhadap pasar Indonesia masih tinggi.
Menurut berbagai lembaga riset seperti MNC Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas, CGS International Sekuritas, dan Panin Sekuritas, IHSG saat ini berada di fase konsolidasi. Namun, peluang rebound tetap terbuka selama indeks mampu bertahan di atas area support 7.750–7.800.
Jadi, meski pasar tampak lesu, justru inilah waktu yang sering digunakan investor untuk mengincar saham potensial dengan valuasi menarik. Yuk, kita bahas rekomendasi saham Oktober 2025 yang punya potensi cuan tinggi menurut para analis.
Baca juga : Saham Olahraga: Peluang Investasi di Dunia Sport & Crypto yang Sedang Naik Daun
Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas: Fokus pada Saham Defensif
Menurut analisis MNC Sekuritas, IHSG memang rawan koreksi hingga ke level 7.700–7.830, tapi peluang kenaikan ke 7.930–7.963 tetap ada. Dalam kondisi seperti ini, mereka merekomendasikan saham dengan kinerja stabil dan sektor defensif, yaitu:
- HMSP (HM Sampoerna) – saham sektor consumer yang tahan tekanan ekonomi.
- ULTJ (Ultra Jaya Milk) – saham minuman dan makanan pokok yang cenderung stabil.
- UNTR (United Tractors) – saham sektor alat berat yang diuntungkan proyek infrastruktur.
- ASII (Astra International) – konglomerasi otomotif yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global.
Strategi MNC Sekuritas menekankan pentingnya diversifikasi sektor, terutama pada emiten dengan arus kas sehat. Dengan menjaga posisi di saham-saham defensif, investor bisa tetap tenang di tengah fluktuasi pasar.
Tips singkat: Saat IHSG sedang bergejolak, pilih saham dengan fundamental kuat dan stabilitas harga yang baik.
Baca juga : Daftar Saham Cuan Akhir 2025 hingga 2026: Rekomendasi dari Analis dan Tren Pasar
Mirae Asset Sekuritas: Saham Energi dan Perbankan Jadi Incaran
Lembaga riset Mirae Asset Sekuritas melihat peluang rebound IHSG selama masih bertahan di atas MA-60. Mereka menyoroti tren positif di saham-saham sektor energi dan keuangan, yang berpotensi memimpin penguatan bulan ini.
Rekomendasi saham dari Mirae meliputi:
- AADI – perusahaan yang diuntungkan dari tren peningkatan konsumsi energi.
- BBTN (Bank Tabungan Negara) – saham sektor perbankan dengan prospek kredit properti yang cerah.
- MEDC (Medco Energi) – emiten energi yang kuat di tengah stabilnya harga minyak global.
Menurut Mirae, aksi beli bersih asing Rp 3 triliun menjadi sinyal positif bahwa pasar masih menarik di mata investor global. Saham-saham ini cocok bagi mereka yang ingin menyeimbangkan antara risiko dan peluang pertumbuhan.
Insight:
- Saham sektor energi cocok untuk momentum jangka pendek.
- Saham perbankan seperti BBTN menarik untuk potensi dividen dan stabilitas jangka panjang.
Baca juga : Kenapa IHSG Bisa Naik Turun? Inilah Faktor-Faktor Penggeraknya
CGS International Sekuritas: Potensi di Saham Konsumsi dan Ritel
Sementara itu, CGS International Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan target support di 7.775–7.635 dan resisten di 8.055–8.200.
Mereka menilai rebound indeks di bursa Wall Street dan hubungan dagang AS–China yang mulai melunak menjadi sentimen positif. Di sisi lain, pelemahan harga komoditas bisa menekan sektor pertambangan.
Saham pilihan mereka di Oktober 2025 adalah:
- CPIN (Charoen Pokphand Indonesia) – sektor konsumsi dengan fundamental kuat.
- INDY (Indika Energy) – punya peluang dari diversifikasi bisnis energi hijau.
- KLBF (Kalbe Farma) – saham farmasi dengan prospek stabil.
- MIKA (Mitra Keluarga) – emiten rumah sakit yang konsisten tumbuh.
- ICBP (Indofood CBP) – sektor makanan pokok tetap diminati.
- MAPI (Mitra Adiperkasa) – saham ritel premium dengan prospek konsumsi akhir tahun.
CGS menilai kombinasi saham konsumsi dan ritel menarik menjelang akhir tahun, karena peningkatan belanja masyarakat dan potensi rebound ekonomi domestik.
Baca juga : Free Float Saham: Pengertian, Dampak, dan Aturannya Menurut BEI
Trading Aman di Bittime untuk Diversifikasi Investasi
Selain saham, banyak investor kini mulai melirik aset digital sebagai pelengkap portofolio investasi mereka.
Kalau kamu tertarik memperluas investasi ke dunia kripto, Bittime bisa menjadi pilihan platform aman.
Dengan sistem keamanan berlapis, tampilan yang mudah digunakan, dan dukungan pelanggan yang responsif, Bittime cocok untuk pemula maupun investor berpengalaman.
Panin Sekuritas: Momentum Konsolidasi dengan Fokus ke Saham Blue Chip
Analisis Panin Sekuritas menunjukkan IHSG saat ini berada di bawah lower wedge, menandakan tren bullish mulai melambat.
Namun, mereka memperkirakan area 7.448–7.548 bisa menjadi zona pantulan (rebound area) sebelum indeks kembali menuju level 8.000–8.075.
Panin merekomendasikan beberapa saham blue chip seperti:
- BBNI (Bank Negara Indonesia) – prospek solid dengan pertumbuhan kredit korporasi yang kuat.
- SSIA (Surya Semesta Internusa) – emiten properti dan konstruksi yang diuntungkan dari pembangunan kawasan industri.
- BTPS (Bank BTPN Syariah) – sektor perbankan syariah dengan potensi pertumbuhan tinggi.
Menurut Panin, fokus pada saham berfundamental kuat sangat penting di tengah kondisi pasar yang tidak stabil. Saham-saham ini cocok untuk investor jangka menengah yang menunggu pemulihan IHSG.
Baca juga : Saham Olahraga: Peluang Investasi di Dunia Sport & Crypto yang Sedang Naik Daun
Oktober 2025 Jadi Bulan Strategis untuk Aksi Beli Selektif
Secara umum, analis sepakat bahwa IHSG berpotensi rebound dalam jangka pendek jika tetap bertahan di atas level 7.750. Meski volatilitas masih tinggi, kondisi saat ini bisa menjadi peluang akumulasi saham potensial dengan harga menarik.
Dari berbagai rekomendasi yang ada, saham-saham seperti UNTR, ASII, BBTN, MEDC, dan ICBP dinilai punya prospek kuat di Oktober 2025.
Investor disarankan untuk tetap memperhatikan sentimen global, seperti harga komoditas dan kebijakan ekonomi Amerika Serikat.
Oktober menjadi bulan yang menarik bukan untuk panik, tapi untuk cermat memilih saham unggulan.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
FAQ
Apa itu rekomendasi saham Oktober?
Rekomendasi saham Oktober adalah daftar saham yang dianggap berpotensi naik oleh analis selama bulan Oktober 2025.
Kenapa IHSG bisa turun tapi masih ada peluang rebound?
Karena penurunan saat ini lebih bersifat teknikal, sementara aliran dana asing masih positif.
Sektor apa yang menarik untuk Oktober 2025?
Sektor konsumsi, energi, dan perbankan diprediksi paling kuat menghadapi fluktuasi.
Apakah aman membeli saham saat pasar sedang turun?
Aman jika dilakukan secara bertahap dan memilih saham berfundamental baik.
Bagaimana cara menjaga investasi tetap aman?
Gunakan strategi diversifikasi dan manfaatkan platform terpercaya seperti Bittime untuk aset digital.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.



