Free Float Saham: Pengertian, Dampak, dan Aturannya Menurut BEI
2025-10-08
Bittime - Dalam dunia investasi saham, istilah free float saham sering kali muncul ketika membahas tentang likuiditas dan stabilitas harga suatu saham.
Bagi investor yang ingin memahami pergerakan harga secara lebih akurat, memahami konsep free float adalah langkah penting.
Artikel ini akan mengulas secara komprehensif tentang pengertian, dampak, dan ketentuan free float saham di Indonesia.
Apa Itu Free Float Saham?
Free float saham adalah jumlah saham perusahaan yang beredar di pasar dan dapat diperdagangkan secara bebas oleh publik.
Saham ini tidak termasuk saham yang dimiliki oleh pemegang saham utama, manajemen, atau pihak yang memiliki keterikatan langsung dengan perusahaan.
Dengan kata lain, free float menggambarkan seberapa besar porsi saham yang tersedia untuk diperjualbelikan di pasar sekunder. Semakin besar free float, semakin aktif pergerakan saham di bursa.
Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki 1 miliar lembar saham, di mana 200 juta saham dimiliki publik dan sisanya dimiliki manajemen, berarti free float-nya adalah 20%.
Persentase ini menjadi indikator penting bagi investor dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menilai likuiditas suatu saham.
Baca Juga: IHSG Adalah Singkatan Dari: Penjelasan, Cara Membaca Data, dan Sejarah Index Harga Saham Gabungan
Dampak Free Float di Pasar Saham
Konsep free float tidak hanya berfungsi sebagai data statistik, tetapi juga berperan penting dalam stabilitas dan daya tarik saham di pasar. Berikut beberapa dampak utamanya:
1. Meningkatkan Likuiditas
Saham dengan free float tinggi memiliki likuiditas yang lebih baik. Investor dapat membeli atau menjual saham dengan mudah tanpa menyebabkan perubahan harga yang tajam.
Hal ini penting bagi trader yang aktif melakukan transaksi jangka pendek.
2. Mengurangi Volatilitas
Saham dengan free float rendah biasanya lebih fluktuatif karena sedikit transaksi dapat memicu pergerakan harga besar.
Sebaliknya, free float tinggi cenderung menstabilkan harga karena volume perdagangan lebih besar dan pasar lebih efisien menyerap perubahan.
3. Efisiensi Harga yang Lebih Baik
Dengan lebih banyak saham beredar di publik, harga saham cenderung lebih mencerminkan nilai sebenarnya (fair value).
Hal ini karena informasi pasar lebih mudah terserap dan partisipasi investor meningkat.

4. Mengurangi Pengaruh Pemegang Saham Besar
Tingginya free float membuat pengaruh investor besar terhadap harga saham semakin kecil, menghindari potensi manipulasi harga atau intervensi yang tidak sehat di pasar.
5. Meningkatkan Akses Modal
Perusahaan dengan free float besar memiliki fleksibilitas lebih tinggi untuk melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham tambahan.
Hal ini karena minat investor terhadap saham likuid umumnya lebih tinggi.
Baca Juga: Prediksi IHSG Paska Purbaya Efek & FOMC The Fed, Moncer atau Ambles?
Ketentuan Free Float Saham Menurut BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan aturan minimum free float untuk menjaga transparansi dan likuiditas pasar.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku sejak 2021, persyaratan free float adalah sebagai berikut:
Jumlah saham free float minimal 50 juta saham atau 7,5% dari total saham tercatat.
Emiten harus memiliki minimal 300 pemegang saham publik (termasuk pemilik SID).
Jika perusahaan gagal memenuhi syarat tersebut dalam waktu 24 bulan, BEI berhak memberikan denda Rp50 juta serta sanksi administratif tambahan.
Aturan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kredibilitas pasar modal Indonesia agar sejalan dengan praktik global.
Pentingnya Free Float bagi Investor
Bagi investor, mengetahui rasio free float suatu saham dapat membantu dalam strategi investasi.
Saham dengan free float rendah sering kali lebih mudah dimanipulasi dan memiliki risiko tinggi. Sebaliknya, saham dengan free float tinggi biasanya lebih stabil dan cocok untuk investasi jangka panjang.
Investor juga perlu memperhatikan bahwa peningkatan free float melalui penjualan saham baru atau pelepasan kepemilikan oleh pemegang saham besar bisa menjadi sinyal positif, karena menandakan likuiditas yang meningkat.
Baca Juga: 5 Investasi ETF Dividen Terbaik untuk Penghasilan Pasif: JEPI, JEPQ, SCHD, VYM, dan SPHD
Kesimpulan
Free float saham adalah indikator penting dalam menilai likuiditas dan stabilitas harga saham di pasar. Semakin tinggi free float, semakin sehat pergerakan saham tersebut di bursa.
Dengan memahami konsep ini, investor dapat mengambil keputusan yang lebih bijak, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
FAQ
Apa itu free float saham?
Free float saham adalah jumlah saham yang beredar dan dapat diperdagangkan publik di bursa, tidak termasuk saham milik manajemen atau pemegang saham besar.
Mengapa free float penting bagi investor?
Karena free float menentukan likuiditas saham, memengaruhi volatilitas harga, dan mencerminkan seberapa efisien pasar menilai suatu saham.
Berapa minimal free float saham di Indonesia?
Menurut BEI, minimal 50 juta lembar saham atau 7,5% dari total saham harus dimiliki publik, dengan minimal 300 pemegang saham.
Apa yang terjadi jika perusahaan tidak memenuhi syarat free float?
BEI akan memberikan denda sebesar Rp50 juta dan sanksi administratif jika perusahaan tidak memenuhi ketentuan free float selama 24 bulan.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.




