RWA Crypto 2025: Prospek, Risiko dan Perbandingan Protokol Utama (WAT, Ondo, Centrifuge)

2025-10-19

RWA Crypto 2025: Prospek, Risiko dan Perbandingan Protokol Utama (WAT, Ondo, Centrifuge)

Tokenisasi aset dunia nyata atau Real World Assets (RWA) adalah tren besar di dunia DeFi dan kripto tahun 2025. Konsep ini mengubah aset fisik seperti real estat, emas, hingga obligasi pemerintah menjadi token digital di blockchain. 

Dengan begitu, aset yang dulu sulit diakses bisa diperdagangkan secara global dengan transparansi tinggi.

RWA tidak hanya tentang teknologi. Ia adalah jembatan antara keuangan tradisional dan ekosistem DeFi. Banyak investor melihatnya sebagai cara untuk memperoleh yield on-chain yang stabil melalui aset yang punya nilai nyata.

Baca juga : Manfaat Pengembangan Tokenisasi Real-World Asset (RWA) pada XRP Ledger

Apa itu RWA dan mengapa jadi sorotan di 2025

Tokenisasi aset dunia nyata adalah proses di mana aset fisik atau tradisional seperti properti, obligasi, emas, atau utang diubah menjadi token digital di blockchain. 

Ini memungkinkan aset yang sebelumnya sulit dijangkau atau sulit diperdagangkan, menjadi lebih “liquid”, lebih mudah diakses, dan bisa dimiliki secara fraksional.

Beberapa alasan mengapa RWA jadi hangat di 2025:

  • Pasar aset tradisional sangat besar, namun banyak bagian yang “tertahan” karena likuiditas rendah atau akses terbatas. Tokenisasi bisa membuka akses baru.
  • Integrasi dengan DeFi: aset tetap dapat dipakai sebagai kolateral, yield on-chain, berpadu dengan aplikasi keuangan terdesentralisasi.
  • Regulasi dan infrastruktur makin matang, sehingga proyek RWA tidak hanya “uji coba” tapi mulai masuk skala nyata.

Peluang yang tampak

Mari kita lihat beberapa keuntungan utama:

  • Akses fraksional: Anda tidak perlu membeli seluruh gedung atau seluruh obligasi besar; melalui tokenisasi, Anda bisa membeli “potongan kecil”.
  • Likuiditas yang lebih baik: Aset yang sebelumnya susah dijual bisa jadi lebih mudah diperdagangkan di blockchain.
  • Yield stabil: Karena aset dasar bisa berupa obligasi atau properti yang menghasilkan arus kas, ada potensi yield yang berbeda dari kripto spekulatif.
  • Inklusi investor: Lebih banyak orang bisa ikut, karena tidak dibutuhkan modal besar seperti tradisional.

Risiko yang perlu diperhatikan

Tentu saja, tidak semua hal mulus. Beberapa tantangan:

  • Regulasi dan hak kepemilikan: Tokenisasi itu melibatkan aset dunia nyata, yang artinya harus ada struktur legal dan kepastian regulasi.
  • Likuiditas terbatas: Meskipun janji likuiditas tinggi, dalam kenyataannya banyak tokenisasi RWA yang volume perdagangan rendah atau pasar sekunder terbatas.
  • Risiko aset dasar: Jika aset fisiknya bermasalah (properti rusak, proyek tertunda, obligasi gagal bayar), maka tokennya bisa rugi.
  • Integrasi teknis dan operasional: Banyak protokol harus membangun prosedur verifikasi, audit, custodian, smart contract, dan semuanya harus berjalan beriringan.

Singkatnya, RWA adalah peluang menarik tapi bukan tanpa hambatan.

Baca juga : Apa Itu MBG (Multibank Group) Token? Proyek RWA Crypto yang Listing di Bittime

RWA Crypto 2025: Prospek, Risiko dan Perbandingan Protokol Utama (WAT, Ondo, Centrifuge)

Protoko­l utama 1: WAT Protocol (WorldAssets)

Mari kita mulai dengan protokol yang mungkin kurang familiar dibanding dua yang berikutnya, tapi punya konsep menarik, yaitu WAT Protocol dari WorldAssets.

WorldAssets membangun protokol bernama WAT Protocol yang bertujuan melakukan tokenisasi aset fisik global (real estate, emas, energi) ke blockchain menggunakan standar ERC-20. 

Apa yang membuat WAT menarik

  • WAT menggunakan dua jenis token: satu token yang disebut “ATC” sebagai pengikat kepemilikan aset, dan token “INC” sebagai token yield yang tersinkronisasi dari pendapatan aset.
  • Protokol ini telah meluncurkan tokenisasi emas (custody di Hong Kong) dan real estate di Kanada & Dubai, serta energi alam di Turkmenistan jika dikutip. 
  • Adanya rencana untuk membuka asset-provider global di Q3 2025, artinya skala bisa besar jika berjalan. 

Risiko & hal yang diperhatikan

  • Karena protokol ini masih dalam tahap “membuka aplikasi global”, artinya risiko operasional, legal, dan adopsi masih sangat nyata.
  • Untuk investor: apakah token INC benar-benar mencerminkan aliran pendapatan dari aset? Ada tantangan verifikasi.
  • Likuiditas sekundernya mungkin belum setinggi protokol yang sudah lama berjalan.

Jika Anda mempertimbangkan WAT Protocol sebagai salah satu opsi dalam portofolio “RWA crypto”, maka penting untuk melakukan due diligence: cek mekanisme ATC/INC, legal wrapper aset fisik, dan bagaimana pasar memperdagangkannya.

Baca juga : 3 Token RWA yang Diprediksi Bakal Moonbag di Bulan Oktober 2025

RWA Crypto 2025: Prospek, Risiko dan Perbandingan Protokol Utama (WAT, Ondo, Centrifuge)

Protoko­l utama 2: Ondo Finance (ONDO)

Selanjutnya kita lihat Ondo Finance, yang cukup dikenal sebagai salah satu pemain besar dalam dunia RWA, khususnya tokenisasi obligasi dan treasuries.

Apa yang dilakukan Ondo

  • Ondo mengeluarkan produk tokenized berupa OUSG dan USDY, yang memberikan eksposur ke short-term U.S. Treasuries dan aset setara kas.
  • Protokol ini dilaporkan memiliki “TVL” (total value locked) yang signifikan di bidang tokenisasi treasuries.
  • Fokus pada keandalan: karena obligasi U.S. Treasuries punya reputasi tinggi, ini memberikan semacam “bridge” ke investor yang mencari yield lebih stabil dari aset kripto murni.

Kelebihan

  • Eksposur ke aset yang relatif lebih aman dibanding banyak kripto spekulatif.
  • Sebuah jalur menuju “DeFi RWA” yang lebih institusional, bukan hanya komunitas crypto kecil.
  • Bisa menjadi alternatif bagi investor yang mencari yield on-chain dengan underlying dunia nyata.

Risiko

  • Meskipun underlying “aman”, tetap ada kompleksitas: tokenisasi obligasi tetap melibatkan custodian, legal wrapper, dan integrasi ke DeFi.
  • Yield bisa lebih rendah dibanding aset spekulatif tinggi risiko.
  • Regulasi mengenai siapa yang bisa membeli (tergantung yurisdiksi) bisa membatasi likuiditas.

Secara keseluruhan, Ondo Finance merupakan opsi yang lebih “mainstream” dalam RWA crypto dan bisa cocok bagi investor yang ingin exposure ke aset riil dengan pendekatan yang lebih konservatif dibanding kripto murni.

Baca juga : FIGR: Saham Tokenisasi RWA Pertama yang Siap Listing di Nasdaq

RWA Crypto 2025: Prospek, Risiko dan Perbandingan Protokol Utama (WAT, Ondo, Centrifuge)

Protoko­l utama 3: Centrifuge (CFG)

Terakhir, kita bahas Centrifuge dan tokennya CFG protokol RWA yang lebih fokus pada tokenisasi dan pembiayaan aset nyata (invoice, real estate, SME) serta integrasi ke DeFi. 

Apa yang dilakukan Centrifuge

  • Centrifuge membantu perusahaan mengonversi aset nyata (misalnya faktur/piutang) menjadi token yang bisa diperdagangkan atau digunakan sebagai kolateral.
  • Protokol ini telah melampaui TVL > US$1 miliar dalam segmen RWA di tahun 2025.
  • Token CFG berfungsi sebagai token tata kelola dan insentif dalam ekosistem Centrifuge.

Kelebihan

  • Memberikan akses ke aset yang biasanya sulit dijangkau (misalnya piutang bisnis, real estate kecil) dan mengintegrasikannya ke DeFi.
  • Infrastruktur yang lebih matang dibanding banyak proyek RWA lainnya; menunjukkan bahwa RWA tidak hanya konsep tapi sudah berjalan.
  • Bisa menawarkan yield yang berbeda dari obligasi biasa karena risikonya lebih besar, sehingga potensi reward bisa lebih menarik.

Risiko

  • Karena risikonya lebih besar (misalnya kredit usaha kecil, piutang) maka default / gagal bayar bisa lebih tinggi.
  • Liquidity bisa lebih terbatas: meskipun tokenisasi terjadi, pasar sekunder belum sebesar pasar kripto umum.
  • Kompleksitas legal dan operasional lebih tinggi dibanding tokenisasi aset yang “lebih sederhana” seperti treasuries.

Bagi investor yang bersedia mengambil lebih banyak risiko dan ingin exposure ke kelas aset riil yang lebih “alternate”, Centrifuge bisa jadi opsi menarik.

Baca juga : Top 10 Crypto RWA yang Wajib Kamu Pantau!

Cara memilih & memadukan protokol RWA — tips praktis

Agar tidak “terburu-buru” memilih proyek, berikut adalah beberapa poin checklist yang bisa membantu Anda:

  1. Pahami underlying aset: Apakah token mewakili properti, obligasi, piutang? Apa risiko dasar?
  2. Verifikasi legal/struktur: Apakah ada custodian, audit, struktur hukum yang jelas?
  3. Likuiditas pasar: Apakah token bisa diperdagangkan secara wajar? Apakah volume cukup?
  4. Tokenomics & insentif: Bagaimana tokennya (INC, ONDO, CFG) mendapat value? Apakah penggunaannya jelas?
  5. Regulasi & yurisdiksi: Apakah Anda bisa mengakses token tersebut dari negara Anda? Apakah ada batasan?
  6. Portofolio diversifikasi: Karena risiko berbeda antara WAT (lebih aset fisik), Ondo (treasuries), Centrifuge (aset usaha kecil), mungkin bijak untuk memadukan.
  7. Jangka waktu & tujuan investasi: Apakah Anda cari yield stabil atau pengembalian jangka panjang yang lebih besar?

Platform Aman untuk Mulai: Bittime

Sebelum kamu masuk jadi early mover, pilih platform trading yang aman dan tepercaya. Bittime menawarkan transaksi yang ramah pemula, biaya kompetitif, dan fitur keamanan yang matang.

Daftar di Bittime, mulai dengan modal kecil, dan jalani perjalanan bull market kripto 2025 dengan basis aman.

Kesimpulan

Tokenisasi aset dunia nyata melalui RWA adalah salah satu gelombang signifikan dalam dunia crypto/deFi yang semakin mendekat ke tradisi finansial. 

Di tahun 2025, kita melihat bahwa ini bukan cuma “buzzword” lagi ada proyek nyata, protokol yang mulai berjalan, dan cara baru bagi investor serta aset tradisional untuk bertemu.

Namun, seperti semua investasi, ini datang dengan risiko: likuiditas yang terbatas, regulasi yang belum final di banyak tempat, aset dasar yang punya risiko sendiri, dan masih banyak “variabel baru” untuk dipahami.

Jika Anda tertarik untuk memanfaatkan peluang RWA, maka pendekatan yang bijak adalah: edukasi dulu, diversifikasi, dan pilih protokol yang Anda pahami. 

Dari tiga protokol yang kita bahas: WAT Protocol menawarkan pendekatan fisik/komoditas, Ondo Finance menawarkan jalur ke treasuries yang lebih konservatif, dan Centrifuge menawarkan alternatif yang lebih “venture” di aset riil yang kurang dijangkau.

Semoga artikel ini membantu Anda memahami peta RWA crypto 2025 dengan lebih baik selamat menjelajah dan semoga menemukan investasi yang bijak!

Cara Beli Crypto di Bittime

Cara Beli NEW.webp

Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.

Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!

Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.

FAQ 

Apa itu RWA Crypto?

RWA (Real World Assets) adalah konsep tokenisasi aset dunia nyata seperti real estat, emas, atau obligasi di blockchain.

Mengapa RWA menarik di 2025?

Karena memberi stabilitas, transparansi, dan imbal hasil dari aset riil melalui ekosistem kripto.

Apa contoh proyek RWA populer?

WAT Protocol, Ondo Finance, Centrifuge, dan Goldfinch termasuk yang paling aktif di 2025.

Apa risiko utama investasi RWA?

Risiko regulasi, kurangnya likuiditas, dan transparansi aset pendukung.

Bisakah saya menjual token RWA dengan cepat jika saya butuh dana?

Mungkin, tapi tidak selalu. Ada proyek RWA dengan likuiditas bagus, tapi banyak juga yang memiliki pasar sekunder terbatas. Penting untuk memeriksa volume trading, daftar pertukaran, dan apakah token tersebut “whitelisted” atau memiliki batasan. 

Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.

Campaign Deposit Trade
Auto Earn Ramadan

Blog Bittime

Cara Investasi Nabung Dollar USD hingga 10 Persen per Tahun
Cara Investasi Nabung Dollar USD hingga 10 Persen per Tahun

Panduan cara investasi nabung dollar USD lewat USDT, lengkap dengan langkah praktis, potensi return hingga 10 persen per tahun, dan tips mengelola risiko.

2025-11-13Baca