Prediksi Harga Emas 2026: Goldman Sachs Optimis, Layakkah Anda Beli Sekarang?
2025-10-07
Bittime - Logam mulia emas telah lama dikenal sebagai instrumen lindung nilai (hedge) terhadap inflasi dan gejolak pasar.
Di tahun 2025, harga emas mencatat lonjakan signifikan—lebih dari 40% dalam dolar AS menurut data pasar spot.
Laporan terbaru dari Goldman Sachs memperlihatkan optimisme terhadap tren kenaikan harga emas ke depan. Apakah proyeksi tersebut realistis?
Dalam artikel ini kita akan membedah: apa yang diprediksi Goldman Sachs, faktor-faktor pendorong dan penghambat, implikasi untuk investor Indonesia, dan apakah ini saat yang tepat untuk beli atau jual emas.
Proyeksi Goldman Sachs untuk Harga Emas 2026
Goldman Sachs Research memprediksi bahwa harga emas akan naik sekitar 6% hingga pertengahan 2026, menembus level US$ 4.000 per troy ounce dari sekitar US$ 3.772 (per 24 September 2025).
Permintaan dari bank sentral dan pelonggaran kebijakan moneter AS menjadi pendorong utama kenaikan ini.
Goldman Sachs juga mengemukakan skenario ekstrem: apabila 1% dari pasar obligasi AS dialihkan ke emas, harga bisa mendekati US$ 5.000 per ounce.
Di sisi lain, dalam kasus resesi global, harga emas juga bisa lebih tinggi dari proyeksi normal mereka.
Sebelumnya, Goldman Sachs juga telah merevisi proyeksi mereka untuk akhir 2025 menjadi US$ 3.700 per ounce (naik dari estimasi sebelumnya sekitar US$ 3.300) karena permintaan bank sentral lebih kuat dari ekspektasi.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 7 Oktober 2025: Antam, Pegadaian, PAXG & XAUT
Faktor Pendorong Kenaikan
Permintaan bank sentral
Banyak negara, terutama di Asia dan negara berkembang, terus menambah cadangan emas sebagai diversifikasi cadangan devisa.
Goldman Sachs memperkirakan tren ini akan berlangsung setidaknya selama tiga tahun ke depan.
Arus dana ke ETF emas
Investor institusional dan ritel semakin tertarik pada ETF berbasis emas sebagai alternatif terhadap obligasi dan pasar saham.
Kebijakan moneter AS dan suku bunga
Jika The Fed melonggarkan suku bunga (rate cut), maka biaya peluang memegang emas lebih rendah, sehingga menarik investor. Kelemahan dolar AS juga mendukung kenaikan harga emas.
Ketidakpastian global
Krisis geopolitik, inflasi, dan ketidakstabilan ekonomi memicu permintaan safe haven (aset aman) seperti emas.
Baca Juga: 5 Investasi ETF Dividen Terbaik untuk Penghasilan Pasif: JEPI, JEPQ, SCHD, VYM, dan SPHD
Hambatan & Risiko
- Suku bunga tinggi atau pengetatan moneter
Jika The Fed tetap mempertahankan suku bunga tinggi, emas bisa tertekan karena biaya peluang menaik.
- Koreksi pasar atau rotasi ke aset lain
Jika saham atau obligasi menawarkan imbal hasil tinggi, sebagian dana bisa berpindah dari emas ke instrumen lain.
- Tekanan teknis dan overbought
Setelah kenaikan tajam, pasar bisa mengalami konsolidasi atau koreksi.
- Faktor supply & produksi emas
Jika produksi tambang meningkat atau penemuan cadangan baru signifikan, bisa menahan laju kenaikan harga. (Faktor ini secara historis sering menjadi penahan jangka panjang)
Cek harga Pax Gold (PAXG) hari ini
Implikasi untuk Investor Emas di Indonesia
Konversi ke Rupiah & Potensi Gain
Dalam pasar domestik, kenaikan harga emas dunia akan diterjemahkan lewat kurs USD/IDR.
Sebagai contoh, jika harga emas dunia naik ke US$ 4.000/oz dan kurs sekitar Rp 16.500/US$, maka harga emas per gram (1 oz = 31,1035 gram) bisa berada di kisaran:
Bandingkan dengan harga emas Antam yang saat ini sudah mencapai rekor Rp 2,17 juta/gram di beberapa hari terakhir. Maka prospek kenaikan tetap ada, terutama jika pasar global mendukung.
Strategi Eksposur & Diversifikasi
- Beli sedikit demi sedikit (averaging)
Daripada menunggu satu titik “terendah”, beli secara berkala bisa meratakan harga masuk.
- Pilih pecahan kecil
Untuk likuiditas lebih baik, pecahan kecil (1 gram, 0,5 gram) lebih fleksibel.
- Gunakan kombinasi fisik & ETF
Jika tersedia (meskipun di Indonesia akses terbatas), ETF emas bisa melengkapi emas fisik.
- Pantau sinyal suku bunga AS & kebijakan The Fed
Karena emas sangat sensitif terhadap keputusan moneter AS.
Cek harga Tether Gold (XAUT) hari ini
Cara membeli Tether Gold (XAUT)
Buy or Sell? Rekomendasi Berdasarkan Prediksi & Kondisi
Berdasarkan proyeksi Goldman Sachs dan kondisi saat ini:
- Buy (cocok untuk investor jangka menengah–panjang):
Jika tujuan Anda adalah lindung nilai dan Anda memiliki horizon investasi minimal 1–2 tahun, momentum kenaikan emas tampak cukup kuat.
- Hati-hati untuk investor jangka pendek:
Kejutan kebijakan moneter atau koreksi pasar bisa memicu penurunan sementara. Bila Anda ingin keuntungan cepat (trading), perlu memantau support/resistance dan exit plan yang jelas.
- Sell atau partial-profit taking:
Bila emas telah naik signifikan dari titik beli Anda dan Anda butuh likuiditas, mengambil sebagian keuntungan bisa bijak.
Kuncinya adalah risk management—jangan menaruh seluruh dana di satu instrumen, tetap diversifikasi.
Jika tertarik mencoba aset emas digital, mulailah membeli PAXG dan XAUT di Bittime dengan mudah dan aman.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
FAQ
Apa saja faktor utama yang memengaruhi prediksi harga emas?
Faktor utama termasuk kebijakan moneter (suku bunga), permintaan dari bank sentral & ETF, nilai tukar dolar AS, kondisi ekonomi global, dan risiko geopolitik.
Apakah Goldman Sachs prediksi emas selalu akurat?
Tidak selalu. Mereka menggunakan model dan asumsi tertentu; realitas pasar bisa berbeda akibat kejutan geopolitik atau kebijakan mendadak.
Berapa harga emas 2026 yang realistis menurut analis lain selain Goldman Sachs?
Beberapa analis memperkirakan harga emas bisa berada di kisaran US$ 3.800–4.200/oz, dengan potensi ekstrem hingga US$ 4.500 jika risiko tinggi muncul.
Apakah sekarang waktu yang tepat untuk beli emas?
Ya, jika Anda sebagai investor jangka menengah–panjang dan siap menghadapi fluktuasi. Namun jika Anda ingin instrumen likuid dan cepat, pertimbangkan untuk memantau momen koreksi harga.
Bagaimana cara mengonversi prediksi harga emas dunia ke harga lokal (Rupiah)?
Gunakan asumsi kurs USD/IDR dan konversi:
Harga lokal ≈ (Harga emas dunia × kurs USD) ÷ 31,1035 (gram per troy ounce).
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.






