Waspada Honeypot Scam di Dunia Kripto: Cara Kerja, Ciri, dan Tips Menghindarinya

Bittime - Dunia blockchain yang terus berkembang juga melahirkan berbagai ancaman keamanan baru. Salah satu modus yang kian populer adalah honeypot scam, sebuah bentuk penipuan canggih yang memanfaatkan smart contract palsu untuk menjebak investor. Dalam kasus yang sempat viral pada Februari 2024, seorang pelaku berhasil mencuri sekitar $3,2 juta melalui serangkaian honeypot di jaringan Ethereum.

Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu honeypot scam, bagaimana cara kerjanya, ciri-ciri kontrak berbahaya, hingga langkah pencegahan yang bisa kamu ambil sebelum berinvestasi di dunia kripto.

BACA JUGA: Siapa Chen Zhi? Sosok di Balik 15 Miliar Dolar Bitcoin yang Disita Pemerintah AS

Apa Itu Honeypot Scam dalam Kripto

Honeypot scam adalah smart contract berbahaya yang dirancang agar tampak menguntungkan dan sah di mata pengguna, padahal menyimpan kode tersembunyi yang memungkinkan penyerang menguras dana korban.

Biasanya, penipuan ini menjanjikan keuntungan tinggi, layanan eksklusif, atau peluang langka bagi investor yang mau menyetorkan aset kripto mereka. Namun ketika pengguna mencoba menarik dananya, mereka akan menyadari bahwa saldo telah dikunci atau hilang sepenuhnya.

Bahkan pengguna berpengalaman sekalipun bisa terjebak karena honeypot scam sering menggunakan mekanisme kontrak yang rumit dan manipulasi psikologis yang meyakinkan.

Cara Kerja Honeypot Scam di Blockchain

Honeypot scam biasanya mengikuti pola berlapis:

• Tahap Pengembangan Kontrak: Penipu membuat smart contract dengan kode berbahaya yang tampak legal.

• Tahap Promosi: Proyek dipasarkan melalui media sosial, forum, dan grup Telegram dengan janji profit besar.

• Tahap Eksploitasi: Awalnya transaksi tampak normal — deposit dan penarikan kecil bisa dilakukan untuk membangun kepercayaan. Namun saat investor mengirim jumlah besar, mekanisme tersembunyi mengunci dana atau langsung mentransfernya ke dompet pelaku.

• Tahap Penyamaran: Penyerang menggunakan akun palsu, aktor berbayar, atau alamat proxy untuk menyamarkan aktivitasnya di blockchain.

Beberapa kasus honeypot bahkan melibatkan sweeper bot, yakni skrip otomatis yang langsung memindahkan dana korban begitu transaksi dilakukan — jauh lebih cepat dari reaksi manusia.

Ciri-Ciri Honeypot Scam yang Perlu Diwaspadai

Meski terlihat rumit, honeypot scam memiliki pola yang bisa diidentifikasi. Berikut beberapa tanda yang perlu kamu waspadai:

• Kontrak dengan kerentanan “palsu” yang justru menjebak pengguna yang mencoba mengeksploitasinya.

• Penarikan dibatasi hanya untuk alamat tertentu milik penyerang.

• Aktivitas transaksi palsu, seperti interaksi buatan antar alamat yang dikendalikan scammer.

• Kode sumber menyesatkan — misalnya fungsi withdrawal yang tampak aktif, padahal tidak bisa dijalankan.

• Waktu penarikan dibatasi (time lock) atau saldo tidak konsisten antara tampilan dan nilai sebenarnya.

• Tidak diaudit oleh pihak ketiga dan dikembangkan oleh tim anonim tanpa identitas jelas.

Beberapa contoh honeypot yang sempat mencuat termasuk insiden DeChat (2023) dan SHIB Telegram hack, yang keduanya menimbulkan kerugian besar di komunitas kripto.

Cara Menghindari Honeypot Scam

Mencegah selalu lebih baik daripada menyesal. Berikut langkah-langkah untuk menghindari jebakan honeypot scam:

• Cek audit smart contract. Hindari proyek tanpa laporan audit dari pihak terpercaya.

• Gunakan alat pendeteksi honeypot seperti HoneyBadger, QuillCheck, atau Token Sniffer.

• Periksa riwayat transaksi di Etherscan. Waspadai aktivitas mencurigakan seperti penarikan yang gagal atau dana yang langsung berpindah.

• Teliti tim pengembang. Tim anonim atau tanpa jejak digital bisa menjadi tanda bahaya.

• Ikuti komunitas tepercaya. Baca ulasan dari sumber independen dan jangan mudah percaya testimoni berlebihan.

BACA JUGA: Penipuan Kripto GCV Berhasil Ditindak Tegas oleh Polisi Korea Selatan

Kesimpulan

Honeypot scam menjadi salah satu ancaman terbesar di ekosistem kripto modern. Modus ini tidak hanya memanfaatkan celah teknis di smart contract, tapi juga memanipulasi psikologi investor agar terjebak dalam rasa serakah dan kepercayaan palsu.

Dengan meningkatkan kesadaran, melakukan riset mandiri (DYOR), dan hanya berinteraksi dengan kontrak yang terverifikasi, kamu bisa melindungi aset digitalmu dari jebakan canggih seperti ini.

Cara Beli Crypto di Bittime

Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.

Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!

Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.

FAQ

Apa itu honeypot scam dalam kripto?

Honeypot scam adalah penipuan berbasis smart contract yang menjebak pengguna untuk menyetor dana namun tidak bisa menariknya kembali.

Bagaimana cara kerja honeypot scam?

Penipu membuat kontrak tampak sah dan mengunci dana korban melalui kode tersembunyi.

Apakah honeypot bisa dideteksi?

Ya, menggunakan alat seperti Token Sniffer atau audit kontrak independen.

Apa tanda-tanda proyek berpotensi honeypot?

Penarikan dana terbatas, transaksi palsu, dan tim anonim tanpa audit publik.

Bagaimana cara melindungi diri dari honeypot scam?

Selalu lakukan riset mendalam, gunakan alat deteksi, dan hindari janji profit tidak realistis.