Apakah Bitcoin Investasi Bodong? Simak Fakta dan Analisis Terbaru 2025!

Bittime - Seiring meningkatnya popularitas aset digital, muncul pula kekhawatiran publik: apakah Bitcoin investasi bodong? Pertanyaan ini wajar, terutama di Indonesia yang kerap diwarnai kasus penipuan berkedok investasi kripto. 

Padahal, Bitcoin sendiri bukanlah skema penipuan, melainkan aset digital dengan nilai yang fluktuatif dan berbasis teknologi blockchain.

Namun, minimnya edukasi membuat banyak masyarakat terjebak dalam investasi palsu yang “mengatasnamakan Bitcoin”. Artikel ini akan mengulas dengan jernih apakah Bitcoin bisa disebut bodong, apa kata pakar, dan bagaimana cara membedakan investasi kripto asli dari yang palsu.

Bitcoin Bukan Investasi Bodong, Tapi Banyak yang Menyalahgunakan Namanya

Bitcoin adalah mata uang digital pertama di dunia yang diluncurkan pada tahun 2009 oleh sosok misterius bernama Satoshi Nakamoto. Transaksi Bitcoin bersifat peer-to-peer, transparan, dan tidak dikontrol oleh lembaga mana pun.

Di Indonesia, Bank Indonesia dan OJK menegaskan bahwa Bitcoin tidak diakui sebagai alat pembayaran, tetapi legal untuk diperdagangkan sebagai aset investasi di bawah pengawasan Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).

Menurut Oscar Darmawan, “Bitcoin bukan investasi bodong. Yang bodong adalah oknum yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat dengan menjanjikan profit instan dari Bitcoin.”

Dengan kata lain, Bitcoin adalah instrumen investasi berisiko tinggi, bukan penipuan. Yang perlu diwaspadai justru proyek-proyek yang menjual iming-iming keuntungan tetap menggunakan nama Bitcoin.

BACA JUGA: Bitcoin Halal atau Haram? Ini Penjelasan Menurut MUI, Ustadz Adi Hidayat, dan Felix Siauw

Fenomena Investasi Bodong Berkedok Bitcoin di Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat penipuan investasi kripto tertinggi di Asia Tenggara. Menurut data Satgas Waspada Investasi (SWI), sepanjang 2024 saja terdapat lebih dari 1.500 laporan penipuan online, sebagian besar menggunakan Bitcoin atau token palsu sebagai kedok.

Modusnya antara lain:

• Menjanjikan return tetap seperti “20% per minggu” dari Bitcoin.

• Mengaku memiliki “robot trading kripto” yang bisa menggandakan modal.

• Menggunakan testimoni palsu di media sosial dan YouTube.

Ahli kripto dari Blockchain Association Indonesia, Pandji Cahyo, menyebut:

“Bitcoin itu transparan dan datanya bisa dilacak di blockchain. Jadi, kalau ada pihak yang menjanjikan keuntungan pasti, itu justru tanda bahwa mereka bukan benar-benar berinvestasi di Bitcoin.”

Ciri-Ciri Investasi Bodong yang Mengatasnamakan Bitcoin

Agar tidak terjebak, berikut beberapa ciri investasi bodong yang sering memakai nama Bitcoin:

• Menjanjikan keuntungan tetap tanpa risiko.

• Tidak memiliki izin resmi dari Bappebti atau OJK.

• Menggunakan sistem afiliasi atau multi level marketing (MLM) agresif.

• Tidak menyediakan akses transparan ke aset atau dompet kripto.

• Meminta transfer ke rekening pribadi, bukan platform terverifikasi.

Untuk memeriksa legalitas platform, masyarakat dapat mengunjungi situs resmi bappebti.go.id dan mencari daftar pedagang aset kripto yang sudah terdaftar.

Pandangan Para Ahli: Bitcoin adalah Aset, Bukan Janji

Beberapa ekonom Indonesia juga memberi pandangan positif terhadap Bitcoin selama digunakan secara bijak:

• Destry Damayanti (Deputi Gubernur BI) menjelaskan bahwa Bitcoin adalah aset berisiko tinggi namun potensial, sama seperti saham teknologi di awal 2000-an.

• Yusuf Arifin, analis kripto, menilai bahwa “Bitcoin memiliki nilai karena kelangkaannya dan kepercayaan pasar, bukan karena janji keuntungan dari pihak tertentu.”

Dengan demikian, Bitcoin bukanlah investasi bodong, melainkan instrumen digital yang membutuhkan pengetahuan dan kehati-hatian.

BACA JUGA: Apakah Bitcoin Termasuk MLM? Simak Fakta dan Penjelasan Lengkapnya!

Kesimpulan

Jadi, apakah Bitcoin investasi bodong? Jawabannya tidak. Bitcoin adalah aset digital yang sah dan memiliki nilai riil di pasar global. Namun, banyak kasus penipuan yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat dengan menjanjikan keuntungan cepat dari Bitcoin.

Kuncinya adalah edukasi, verifikasi legalitas platform, dan investasi dengan kesadaran risiko. Ingat — bukan Bitcoinnya yang bodong, tapi oknumnya.

Cara Beli Crypto di Bittime

Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.

Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!

Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.

FAQ

Apakah Bitcoin di Indonesia legal?

Ya, legal untuk diperdagangkan sebagai aset investasi di bawah pengawasan Bappebti.

Apakah Bitcoin bisa digunakan untuk menipu?

Bisa, jika digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dalam skema investasi palsu.

Bagaimana cara tahu Bitcoin bodong atau asli?

Gunakan platform resmi terdaftar Bappebti dan hindari janji keuntungan tetap.

Apakah investasi Bitcoin aman?

Aman bila kamu paham risikonya dan menggunakan exchange terpercaya.

Berapa minimal investasi Bitcoin di Indonesia?

Mulai dari Rp10.000 di platform resmi, seperti Bittime.