Hukum Permintaan: Pengertian, Kurva, Faktor & Penjelasan Ahli Ekonomi

Bittime - Hukum permintaan (law of demand) adalah salah satu konsep paling dasar dan penting dalam ilmu ekonomi mikro. 

Ia menjelaskan bagaimana konsumen merespons perubahan harga barang atau jasa melalui penyesuaian jumlah yang diminta. 

Artikel ini akan membahas secara mendetail pengertian, fungsi, bunyi, kurva, faktor pengaruh, contoh, serta ulasan dari para ahli ekonomi agar pemahamanmu menjadi komprehensif.

Apa Itu Hukum Permintaan?

Secara sederhana, hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga suatu barang naik, jumlah barang yang diminta akan menurun, dan sebaliknya, ketika harga turun, permintaan meningkat — dengan asumsi faktor lain dianggap konstan (ceteris paribus).

Menurut OCBC NISP, hukum permintaan adalah aturan yang menjelaskan bahwa jumlah barang yang dibeli berbanding terbalik dengan tingkat harga.

Beberapa sumber juga menegaskan bunyi ini sebagai prinsip bahwa harga murah menyebabkan permintaan naik dan harga mahal menyebabkan permintaan turun.

Beberapa ahli ekonomi menjelaskan definisi permintaan sebagai keinginan konsumen untuk membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu, di mana kemampuan membayar (daya beli) juga menjadi syarat.

Baca Juga: Mengenal Crypto Lending: Bunga, Kolateral & Cara Pinjam yang Benar

Bunyi, Fungsi & Rumus Hukum Permintaan

Bunyi Hukum Permintaan

“Semakin tinggi harga suatu barang, maka jumlah yang diminta akan semakin sedikit; sebaliknya semakin rendah harga, semakin banyak barang yang diminta.”

Fungsi Permintaan & Rumus

Fungsi permintaan menggambarkan hubungan matematis antara harga (P) dan kuantitas yang diminta (Q). Rumus umumnya:

• Q = a – bP
   
• Atau dalam bentuk lain: P = a – bQ
  Di mana a = konstanta, b = kemiringan (slope) kurva permintaan.

Fungsi ini membantu memproyeksikan perubahan permintaan ketika harga berubah.

Ilustrasi Grafik Kurva Permintaan 

Kurva permintaan secara grafis menunjukkan hubungan negatif antara harga dan kuantitas barang yang diminta — garisnya miring ke bawah dari kiri atas ke kanan bawah.

Ilustrasi grafis di atas memperlihatkan bahwa saat harga P1, jumlah yang diminta Q1; ketika harga turun ke P2, permintaan meningkat ke Q2. 

Grafik semacam ini digunakan dalam literatur ekonomi internasional untuk menggambarkan law of demand.

Baca Juga: Winrate Adalah: Pengertian dan Rumus Cara Menghitungnya

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Selain harga, ada banyak faktor lain yang bisa menggeser kurva permintaan atau mengubah kuantitas yang diminta:

• Pendapatan Konsumen: Ketika pendapatan naik, permintaan barang normal meningkat, dan sebaliknya.
  
   
• Harga Barang Terkait: Barang substitusi dan barang pelengkap dapat mempengaruhi permintaan. Jika harga barang pengganti turun, permintaan barang utama bisa menurun.
  
   
• Selera / Preferensi: Perubahan preferensi konsumen dapat menggeser permintaan ke atas atau ke bawah.
  
   
• Ekspektasi Harga Masa Depan: Jika konsumen memperkirakan harga akan naik, mereka cenderung membeli sekarang, menambah permintaan saat ini.
  
   
• Jumlah Konsumen / Ukuran Pasar: Pertumbuhan populasi atau masuknya konsumen baru akan menaikkan permintaan total.
  
   
• Faktor Sosial & Demografi: Usia, gaya hidup, budaya dapat mempengaruhi keinginan membeli.

Perubahan faktor tersebut menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kanan (permintaan meningkat) atau ke kiri (permintaan menurun). 

Jangan bingung antara perubahan harga (bergerak di sepanjang kurva) dan perubahan permintaan (pergeseran kurva).

Penjelasan dari Para Ahli Ekonomi

Beberapa teori dan ahli klasik atau modern menjelaskan hukum permintaan dengan pendekatan yang berbeda:

• Marshall memperkenalkan konsep utilitas marjinal (marginal utility) — semakin banyak barang dikonsumsi, manfaat tambahan tiap unit menurun, sehingga konsumen enggan beli banyak di harga tinggi.
  
   
• Dalam literatur ekonomi modern (seperti Standard Microeconomics), hukum permintaan diasumsikan dengan kelebihan bahwa utilitas marjinal menurun, pendapatan tetap, preferensi tetap, dan harga barang lain tak berubah.
  
   
• Teori Elastisitas Harga Permintaan oleh banyak ahli menjelaskan seberapa responsif jumlah permintaan terhadap perubahan harga — barang dengan elastisitas tinggi akan sangat peka terhadap harga.
  
   
• Beberapa pengecualian (seperti barang Veblen atau Giffen) menjadi studi kasus khusus ketika hukum permintaan “tidak berlaku” menurut teori tradisional.

Baca Juga: Duopoli Market Adalah: Penjelasan, Jenis, dan Contohnya

Contoh Kasus & Aplikasi Hukum Permintaan

• Contoh sederhana: Jika harga apel dari Rp 10.000 naik ke Rp 15.000, konsumen mungkin membeli lebih sedikit apel, atau beralih ke buah lain.
  
   
• Dalam sektor transportasi, kenaikan tarif ojek online bisa membuat orang lebih sedikit menggunakan ojek, beralih ke transportasi publik.
  
   
• Perusahaan dapat menggunakan teori ini untuk menetapkan harga optimal agar pendapatan maksimal — terlalu tinggi harga bisa mematikan permintaan.

Kesimpulan

Hukum permintaan adalah konsep fundamental dalam ekonomi mikro yang menunjukkan hubungan negatif antara harga dan jumlah barang yang diminta (ceteris paribus). 

Kurva permintaan, fungsi permintaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi menjadi bagian penting agar bisa memahami perilaku konsumen dan pergeseran pasar. 

Dilengkapi dengan pandangan dari teori ekonomi klasik dan modern, hukum permintaan membantu para pelaku ekonomi — baik konsumen, perusahaan, maupun pembuat kebijakan — dalam mengambil keputusan yang rasional.

Cara Beli Crypto di Bittime

Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.

Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!

Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.

FAQ

Apa bedanya permintaan dan kuantitas yang diminta?

Permintaan (demand) mengacu pada keseluruhan kurva yang menggambarkan hubungan antara harga dan jumlah, sedangkan kuantitas yang diminta (quantity demanded) adalah titik tertentu pada kurva yang menunjukkan jumlah barang yang diminta pada harga tertentu.

Apakah selalu harga naik → permintaan turun?

Dalam teori dasar iya, tetapi ada pengecualian seperti barang Veblen (barang status) atau barang Giffen yang bisa melanggar pola ini dalam kasus tertentu.

Bagaimana perusahaan memanfaatkan hukum permintaan?

Perusahaan bisa menetapkan harga optimal berdasarkan elastisitas permintaan: jika barang elastis, penurunan harga bisa memicu kenaikan permintaan yang cukup besar untuk menambah total pendapatan.