Memahami Current Ratio: Rumus, Makna, dan Contoh dalam Analisis Keuangan
2025-10-08
Bittime - Dalam analisis keuangan, liquidity ratio menjadi tolok ukur penting untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu rasio likuiditas yang paling sering digunakan adalah Current Ratio.
Rasio ini membandingkan total aset lancar dengan total kewajiban lancar untuk menentukan kemampuan suatu entitas membayar utang jangka pendek.
Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi, rumus, contoh, interpretasi, keunggulan & keterbatasan current ratio secara mendalam.
Apa Itu Current Ratio?
Current ratio (rasio lancar) adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) menggunakan aset jangka pendek (aset lancar).
Rasio ini menunjukkan seberapa aman perusahaan berada dalam keadaan likuiditas normal.
Secara sederhana, current ratio = (aset lancar) ÷ (kewajiban lancar).
Jika hasilnya lebih besar dari 1, berarti perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar dibanding kewajiban jangka pendek—menandakan bahwa perusahaan dalam posisi yang lebih aman secara likuiditas.
Baca Juga: Mengenal Crypto Lending: Bunga, Kolateral & Cara Pinjam yang Benar
Rumus dan Komponen Current Ratio
Rumus dasar current ratio:
Aset Lancar mencakup:
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha
- Persediaan
- Aktiva lancar lainnya (prepaid expenses, dll.)
Kewajiban Lancar mencakup:
- Utang usaha
- Beban yang masih harus dibayar
- Utang jangka pendek (pinjaman yang jatuh tempo < 1 tahun)
- Bagian lancar dari utang jangka panjang
Contoh Perhitungan Current Ratio
Misalnya sebuah perusahaan memiliki:
- Aset lancar = Rp 5.000.000.000
- Kewajiban lancar = Rp 3.000.000.000
Maka:
Artinya, perusahaan memiliki Rp 1,67 aset lancar untuk setiap Rp 1 kewajiban lancar, yang menunjukkan likuiditas yang relatif baik.
Baca Juga: Perdagangan Bilateral: Definisi, Kelebihan, dan Kekurangannya
Interpretasi Current Ratio
- < 1,00: Perusahaan mungkin kesulitan memenuhi kewajiban jangka pendek.
- = 1,00: Aset lancar cukup untuk menutup kewajiban lancar.
- > 1,00: Perusahaan memiliki “cadangan likuiditas” ekstra.
- Terlalu tinggi (misalnya > 3,00): Bisa menandakan perusahaan tidak efisien dalam memanfaatkan asetnya (modal menganggur).
Namun, interpretasi terbaik adalah membandingkan current ratio dengan rata-rata industri sejenis dan melihat tren dari tahun ke tahun.
Kelebihan dan Keterbatasan Current Ratio
Kelebihan
- Mudah dihitung dan dipahami
- Memberi gambaran sekilas tentang likuiditas jangka pendek
- Berguna untuk membandingkan antar periode atau antar perusahaan di industri sama
Keterbatasan
- Tidak mempertimbangkan kualitas aset — misalnya piutang yang sulit ditagih atau persediaan yang sulit dijual
- Tidak menunjukkan likuiditas instan (beberapa aset mungkin tidak cepat dikonversi ke kas)
- Bisa menyesatkan bila perusahaan memiliki rasio sangat tinggi tapi efisiensi rendah
- Tidak cocok dibandingkan antar industri yang sangat berbeda
Baca Juga: Perdagangan Multilateral: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya
Cara Memanfaatkan Current Ratio dalam Analisis Keuangan
- Gunakan bersama rasio likuiditas lain seperti quick ratio (rasio cepat) atau cash ratio.
- Amati tren rasio dari tahun ke tahun — apakah likuiditas membaik atau memburuk?
- Bandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing utama.
- Telaah komponen aset dan kewajiban untuk memahami apakah aset lancar benar-benar mudah dicairkan.
Baca Juga: Winrate Adalah: Pengertian dan Rumus Cara Menghitungnya
Kesimpulan
Current Ratio adalah indikator penting dalam menilai kesehatan likuiditas jangka pendek suatu perusahaan.
Meskipun tidak sempurna, bila digunakan bersama alat analisis lain dan dalam konteks industri, rasio ini sangat membantu investor dan analis dalam memahami risiko keuangan dan posisi solvabilitas jangka pendek.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
FAQ
Apa itu current ratio?
Current ratio adalah rasio keuangan yang membandingkan aset lancar dengan kewajiban lancar untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.
Bagaimana cara menghitung current ratio?
Dengan membagi total aset lancar dengan total kewajiban lancar: Current Ratio = Aset Lancar ÷ Kewajiban Lancar.
Berapa nilai current ratio yang baik?
Umumnya antara 1,5 hingga 2,0 dianggap sehat, tetapi optimalnya tergantung industri. Rasio > 1 sudah menunjukkan bahwa aset lancar lebih besar dari kewajiban lancar.
Apa kelemahan current ratio?
Tidak memperhitungkan kualitas aset (misalnya piutang tidak tertagih), dan bisa menyesatkan jika nilai terlalu tinggi yang berarti aset banyak menganggur.
Apakah current ratio sama dengan quick ratio?
Tidak. Quick ratio mengecualikan persediaan dan aset yang kurang likuid, sehingga memberikan gambaran lebih konservatif tentang likuiditas instan.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.






