2 Token Properti Indonesia yang Wajib Diperhatikan: ASETQU dan GORO Buka Era Baru Real Estate Digital
2025-10-30
Bittime - Pasar aset digital di Indonesia tengah menyambut gelombang baru inovasi: tokenisasi properti. Setelah kehadiran berbagai proyek aset kripto berbasis utilitas, kini muncul dua pemain lokal yang cukup menonjol, ASETQU dan GORO.
Keduanya mengusung misi serupa: menghubungkan aset nyata (real estate) dengan teknologi blockchain agar lebih mudah diakses, transparan, dan likuid. Artikel ini akan membahas potensi kedua token tersebut dalam membentuk masa depan properti digital di Indonesia.
ASETQU: Token Properti Digital dengan Ekosistem Terpadu

ASETQU adalah token utilitas berbasis BEP-20 yang menjadi bagian dari ekosistem AsetQuhub. Platform ini mengintegrasikan sektor properti tradisional ke dalam ranah digital melalui fitur seperti:
PropriBid, sistem lelang properti berbasis smart contract yang menjamin transparansi dan keamanan.
PropriMarket, marketplace layanan profesional seperti notaris, arsitek, hingga konsultan hukum yang seluruh transaksinya menggunakan token ASETQU.
AsetAcademy, wadah edukasi yang menyediakan pelatihan properti dan blockchain.
AsetTrust Score, sistem reputasi digital berbasis aktivitas on-chain pengguna.
Menariknya, ASETQU mengklaim tokennya “backed by real asset” berupa properti dan lahan yang telah melalui proses appraisal independen. Namun, seperti proyek RWA (Real World Asset) lainnya, transparansi laporan audit menjadi aspek penting yang perlu diawasi publik.
Hingga Oktober 2025, harga ASETQU tercatat di kisaran Rp99.000-an dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp99 triliun, dan aktivitas perdagangannya terpantau di Dex-Trade (ASETQU/USDT).
Meski begitu, likuiditas masih terbatas, dan proyek ini menunggu konfirmasi listing di bursa-bursa lokal.
BACA JUGA: Cara Beli AsetQu (ASETQU) dengan Aman dan Mudah
GORO: Digitalisasi Emas dan Properti Lokal

Selain ASETQU, token GORO juga mulai menarik perhatian karena pendekatannya yang unik: menggabungkan kepemilikan properti dan logam mulia ke dalam ekosistem tokenisasi digital.
Berbeda dari ASETQU yang fokus pada fungsi ekosistem, GORO menekankan stabilitas nilai melalui aset dasar seperti tanah dan emas fisik.
Konsep ini menjadikan GORO menarik bagi investor yang mencari instrumen low-volatility token, sambil tetap memiliki eksposur terhadap sektor properti Indonesia.
GORO juga mengedepankan prinsip kepatuhan hukum (compliance) dan kolaborasi dengan lembaga keuangan lokal, menjadikannya salah satu kandidat potensial dalam kategori token aset riil (RWA) domestik.
Peluang Token Properti Indonesia di Era Blockchain
Kehadiran ASETQU dan GORO menandai transisi penting bagi sektor properti nasional. Tokenisasi memungkinkan:
Akses investasi properti yang lebih inklusif, di mana pengguna bisa memiliki sebagian kepemilikan aset dengan nominal kecil.
Transaksi cepat dan transparan melalui smart contract.
Likuiditas aset yang selama ini sulit dicapai di pasar properti konvensional.
Namun, perlu dicatat bahwa regulasi token aset riil di Indonesia masih dalam tahap pengembangan. Oleh karena itu, investor disarankan untuk memeriksa legalitas, whitepaper, dan laporan audit proyek sebelum berpartisipasi.
Risiko dan Tantangan yang Perlu Dicermati
Meskipun menjanjikan, kedua token ini masih menghadapi beberapa tantangan:
Transparansi data: terutama dalam hal sirkulasi token, appraisal aset, dan audit independen.
Likuiditas pasar: listing di bursa besar masih terbatas.
Tahapan pengembangan: sejumlah fitur utama masih dalam proses implementasi.
Regulasi lokal: status hukum tokenisasi properti masih menunggu panduan dari otoritas terkait.
Dengan demikian, meskipun ASETQU dan GORO membuka peluang baru, pendekatan hati-hati tetap menjadi kunci.
BACA JUGA: Prediksi Harga AsetQU 2025 - 2030: Analisa Jangka Panjang Prospeknya
Kesimpulan
ASETQU dan GORO adalah dua pionir token properti Indonesia yang mencoba menjembatani aset nyata dengan dunia digital melalui blockchain.
Keduanya menghadirkan potensi besar dalam efisiensi transaksi, inklusi investasi, dan transparansi ekosistem. Namun, transparansi data, validasi aset, serta dukungan regulasi tetap menjadi faktor utama dalam menentukan keberlanjutan proyek.
Bagi investor, penting untuk melihat kedua proyek ini bukan sekadar sebagai spekulasi jangka pendek, tetapi sebagai fondasi bagi masa depan tokenisasi properti di Indonesia.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
FAQ
Apa itu token properti digital?
Token properti digital adalah representasi kepemilikan aset nyata seperti tanah atau bangunan di blockchain.
Apakah ASETQU sudah listing di bursa lokal?
Belum secara resmi. Namun, kabar listing di bursa seperti Bittime sedang dinantikan.
Apa perbedaan utama ASETQU dan GORO?
ASETQU fokus pada ekosistem properti digital, sementara GORO menggabungkan nilai properti dan emas.
Apakah token ini legal di Indonesia?
Keduanya beroperasi dalam kerangka regulasi aset kripto yang diatur Bappebti, tetapi perlu pemantauan lebih lanjut.
Apakah investasi di token properti aman?
Aman jika didukung bukti appraisal dan audit transparan, namun tetap memiliki risiko pasar seperti volatilitas dan likuiditas.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.



