Linea Protocol Airdrop: Pengertian dan Prospeknya ke Depan
2025-02-11
Bittime - Linea Protocol adalah solusi Layer 2 di jaringan Ethereum. Lantas, apa itu Linea Protocol Airdrop dan bagaimana prospek ke depannya? Simak penjelasannya yuk!
Banyak pihak penasaran apakah Linea Airdrop akan membawa peluang besar atau justru mengalami nasib yang sama seperti beberapa proyek L2 lainnya yang gagal mempertahankan nilainya.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang Linea Protocol, airdrop-nya, serta prospek ke depannya. Ikuti terus, ya!
Apa Itu Linea Protocol?
Linea Protocol adalah solusi Layer 2 berbasis zero-knowledge rollups (zk-rollups). Jaringan ini bertujuan meningkatkan kecepatan dan efisiensi transaksi di jaringan Ethereum dengan biaya yang lebih rendah.
Proyek ini resmi meluncurkan mainnet pada 16 Agustus 2023 dan telah merancang roadmap ambisius untuk 2025, termasuk peluncuran token LINEA pada kuartal pertama.
Dengan teknologi zk-rollups, Linea memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan murah dibandingkan transaksi langsung di Layer 1 Ethereum.
Keberadaannya di ekosistem Ethereum semakin mengukuhkan posisinya dalam mendukung pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Baca juga: BlockDAG (BDAG) Pre Sale Tembus $193 Juta!
Sekilas Tentang Linea Protocol Airdrop dan Pesaingnya
Linea Airdrop menjadi salah satu yang paling dinantikan di dunia crypto, mengingat beberapa proyek L2 sebelumnya berhasil menarik perhatian besar melalui distribusi token gratis.
Harga LINEA di pasar pre-sale telah melonjak hingga lebih dari $3 (sekitar Rp48.900), naik dari harga awal sekitar $2,4 (sekitar Rp39.000).
Meskipun ini merupakan indikasi awal yang positif, sejarah menunjukkan bahwa token L2 sering kali mengalami kesulitan dalam mempertahankan momentum pasca-listing.
Perbandingan Linea, Scroll, dan Starknet
Sebagai perbandingan, pesaing Linea seperti Scroll (SCR) dan Starknet (STRK) mengalami penurunan harga signifikan setelah airdrop mereka.
Scroll, yang sebelumnya sangat dinantikan, turun sekitar 60% dari harga tertingginya dan saat ini diperdagangkan sekitar $0.57 (sekitar Rp9.291).
Starknet bahkan lebih buruk, kehilangan hampir 95% nilainya dari harga puncaknya sebesar $4.41 (sekitar Rp71.883) menjadi sekitar $0.25 (sekitar Rp4.075).
Namun, Linea memiliki keunggulan dibandingkan pesaingnya. Dalam laporan tahunan Binance, Linea tercatat sebagai salah satu zk-rollups dengan jumlah pengguna aktif harian tertinggi, mencapai 750.000 pengguna pada puncaknya di pertengahan 2024.
Meskipun jumlah ini turun menjadi sekitar 41.000 pengguna, Linea masih lebih unggul dibanding pesaingnya.
Baca juga: Pemilik 100 Juta SHIB Auto Kaya Jika Harga Token Shiba Inu Naik Segini
Prospek Linea Protocol di Masa Depan
Linea memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pemain utama dalam ekosistem Layer 2. Terutama, proyek ini mendapatkan dukungan dari ConsenSys, perusahaan di balik dompet crypto populer MetaMask.
Reputasi ConsenSys dapat memberikan kepercayaan tambahan bagi investor dan pengguna Linea.
Selain itu, data on-chain menunjukkan bahwa Linea memiliki fondasi yang kuat. Pada Januari 2025, Linea masuk dalam lima besar rollups dengan keuntungan on-chain tertinggi, meraih $369.570 (sekitar Rp6,02 miliar).
Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan Mei 2024, ketika Linea mencatat keuntungan $612.000 (sekitar Rp9,98 miliar), hal ini tetap mencerminkan potensi besar di tengah koreksi pasar crypto secara umum.
Namun, tantangan tetap ada. Linea harus bersaing dengan L2 besar lainnya seperti Arbitrum, Optimism, dan Base, yang masing-masing telah membangun ekosistem kuat dengan komunitas yang besar.
Untuk tetap kompetitif, Linea perlu memastikan distribusi token yang adil dan menghindari kontroversi seperti yang dialami Scroll dan Starknet.
Kesimpulan
Linea Protocol membawa potensi besar dalam ekosistem Layer 2 Ethereum dengan teknologi zk-rollups yang menjanjikan transaksi lebih cepat dan murah. Airdrop-nya menjadi momen penting yang akan menentukan bagaimana komunitas merespons proyek ini.
Dengan dukungan dari ConsenSys dan fundamental yang kuat, Linea memiliki peluang sukses, tetapi tetap harus menghadapi tantangan dari pesaing yang sudah mapan.
FAQ
1. Apa itu Linea Protocol?
Linea Protocol adalah solusi Layer 2 berbasis zk-rollups yang bertujuan meningkatkan efisiensi transaksi di jaringan Ethereum.
2. Kapan token LINEA akan diluncurkan?
Token LINEA dijadwalkan rilis pada kuartal pertama tahun 2025, meskipun tanggal pastinya belum diumumkan.
3. Berapa harga pre-sale LINEA?
Harga LINEA dalam pre-sale telah mencapai lebih dari $3 (sekitar Rp48.900), naik dari sekitar $2,4 (sekitar Rp39.120) di akhir Januari.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
Referensi
Cryptonews, Linea Airdrop: Will the Token Fail or Breathe Life into L2s?, diakses pada 11 Februari 2025.
Linea, Web Resmi Linea Protocol, diaksea pada 11 Februari 2025.
Penulis: Y
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.






