Jual Beli Minyak Pakai Crypto: Rusia Terima Pembayaran dari China dan India

Bittime - Rusia terus mencari cara inovatif untuk tetap menjalankan perdagangan minyaknya di tengah tekanan sanksi ekonomi Barat. Kini, negara adidaya tersebut mulai menerima pembayaran menggunakan cryptocurrency dari China dan India. 

Langkah ini tidak hanya mempercepat transaksi, tetapi juga memungkinkan Rusia menghindari pembatasan keuangan yang diberlakukan oleh negara-negara Barat. Bagaimana cara jual beli minyak pakai crypto yang dijalankan Rusia? Berikut ulasannya.

Transaksi Minyak Rusia Berbasis Crypto

Sumber: Indiatimes

Menurut laporan Reuters, beberapa perusahaan minyak Rusia kini menggunakan Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan stablecoin seperti Tether (USDT). Kemudian, aset kripto tersebut mengkonversi mata uang yuan China dan rupee India ke rubel Rusia. 

Proses ini memungkinkan pembayaran berlangsung lebih cepat dan efisien dibandingkan metode konvensional yang kerap terhambat oleh sanksi.

Sumber yang mengetahui transaksi ini menyebutkan bahwa bahkan jika sanksi Barat dicabut, kemungkinan besar penggunaan crypto dalam perdagangan minyak akan tetap berlanjut. 

Pasalnya, sistem ini memberikan fleksibilitas tinggi dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Baca juga: Bitcoin Act 2025: Rencana AS Membeli 1 Juta BTC dalam 5 Tahun

Bagaimana Cara Rusia Transaksi Minyak dengan Crypto?

Mekanisme transaksi minyak Rusia menggunakan crypto melibatkan beberapa langkah. Pertama, pembeli dari China atau India membayar kepada perusahaan perantara menggunakan yuan atau rupee melalui rekening luar negeri. 

Setelah itu, dana dikonversi menjadi cryptocurrency seperti USDT atau BTC. Selanjutnya, aset digital ini dikirim melalui beberapa akun untuk menghindari deteksi, sebelum akhirnya dikonversi kembali menjadi rubel di Rusia.

Dalam beberapa bulan terakhir, transaksi berbasis crypto ini dilaporkan mencapai puluhan juta dolar setiap bulan hanya untuk penjualan ke China. Meski pangsa pasar crypto dalam perdagangan minyak Rusia masih relatif kecil dibandingkan metode pembayaran tradisional, tren ini diperkirakan akan terus berkembang.

Rusia Tiru Langkah Iran dan Venezuela

Rusia bukan negara pertama yang menggunakan cryptocurrency untuk menghindari sanksi ekonomi. Iran dan Venezuela telah lebih dulu menerapkan strategi serupa dalam ekspor minyak dan produk energi mereka. 

Venezuela, misalnya, semakin mengandalkan aset digital sejak sanksi AS kembali diperketat. Di sisi lain, Iran telah menggunakan Bitcoin untuk beberapa transaksi perdagangan.

Langkah Rusia ini menunjukkan bahwa cryptocurrency semakin diakui sebagai alat pembayaran alternatif di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.

Baca juga: ETF Solana Diajukan Franklin Templeton: Dampak, Prediksi, dan Peluang Persetujuan

Peran Stablecoin dalam Transaksi Minyak

Salah satu aspek menarik dari model pembayaran ini adalah penggunaan stablecoin seperti USDT. Stablecoin menawarkan stabilitas harga yang lebih baik dibandingkan Bitcoin atau Ethereum, yang dikenal volatil. 

Namun, penggunaan USDT juga memiliki risiko karena perusahaan penerbitnya dapat membekukan dana jika diperintahkan oleh regulator, seperti yang terjadi pada bursa crypto Rusia, Garantex, yang terkena sanksi AS dan UE.

Meski demikian, Rusia tampaknya tetap yakin dengan sistem ini sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi hambatan finansial akibat sanksi Barat.

Masa Depan Crypto dalam Jual Beli Minyak

Meskipun transaksi minyak Rusia masih didominasi oleh mata uang konvensional seperti yuan dan dirham Uni Emirat Arab (UEA), penggunaan crypto sebagai metode pembayaran terus meningkat. 

Dengan regulasi crypto yang semakin berkembang di Rusia dan adopsi digital rubel oleh Bank Sentral Rusia, kemungkinan besar peran aset digital dalam perdagangan internasional akan semakin signifikan.

FAQ

1. Mengapa Rusia menggunakan crypto untuk jual beli minyak?

Rusia menggunakan crypto untuk menghindari sanksi ekonomi Barat dan mempercepat transaksi dalam perdagangan minyak dengan China dan India.

2. Aset crypto apa yang digunakan dalam transaksi ini?

Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan stablecoin seperti Tether (USDT) menjadi aset digital utama yang digunakan dalam transaksi minyak Rusia.

3. Apakah transaksi minyak dengan crypto sudah legal di Rusia?

Ya, Rusia telah melegalkan penggunaan crypto untuk transaksi lintas negara sejak akhir 2024, yang memungkinkan perusahaan minyak menggunakan aset digital dalam perdagangan.

Cara Beli Crypto di Bittime

Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.

Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!

Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.

Referensi 

Coincu, Russia Uses Crypto in Oil Trade to Evade Western Sanctions, diakses pada 15 Maret 2025.

The Crypto Times, Russia uses cryptocurrency to sell oil to China and India, diakses pada 15 Maret 2025.

Penulis: Y