Hashim Djojohadikusumo Masuk Dunia Kripto: Pengaruh Pasar dan Stablecoin RI
2025-12-20
Bittime - Masuknya Hashim Djojohadikusumo ke industri kripto dinilai membawa makna lebih dalam daripada sekadar investasi bisnis. Banyak pihak melihat langkah ini sebagai sinyal perubahan arah, dari pasar yang selama ini dianggap spekulatif menuju fondasi keuangan digital yang lebih mapan.
Hashim Djojohadikusumo resmi terlibat dalam industri aset digital melalui PT Indokripto Koin Semesta Tbk atau COIN. Melalui Arsari Group, tepatnya PT Arsari Nusa Investama, ia menjadi salah satu pemegang saham perusahaan tersebut.
Langkah ini langsung menarik perhatian pelaku pasar karena COIN bukan perusahaan kripto biasa, melainkan pemilik infrastruktur utama ekosistem kripto nasional.
COIN dan Peran Strategis dalam Ekosistem Kripto

COIN membawahi dua entitas penting dalam industri kripto Indonesia. Pertama adalah PT Central Finansial X atau CFX yang berperan sebagai bursa aset kripto resmi.
Kedua adalah PT Kustodian Koin Indonesia atau ICC yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan aset digital milik investor. Dengan menguasai dua simpul utama ini, COIN berada di posisi sentral dalam setiap aktivitas transaksi kripto di Indonesia.
Masuknya Hashim Djojohadikusumo ke struktur kepemilikan COIN menempatkan industri kripto pada level yang berbeda.
Jika selama ini kripto identik dengan pergerakan harga dan spekulasi jangka pendek, kini arah pembicaraan bergeser ke pembangunan sistem dan kedaulatan digital nasional.
Baca juga: Prediksi Harga Canton Network (CC) untuk Jangka Panjang: Analisa Lengkap!
Bukan Sekadar Investasi, Tapi Arah Jangka Panjang
Berbeda dengan investor ritel yang mengejar peluang dari perubahan harga harian, langkah keluarga Djojohadikusumo memiliki tujuan yang lebih luas.
Wakil Direktur Utama Arsari Group, Aryo Djojohadikusumo, secara terbuka menyampaikan bahwa investasi ini diarahkan untuk memperkuat kedaulatan digital Indonesia.
Dalam konteks global, sistem keuangan digital menjadi arena persaingan antarnegara. Negara yang tidak memiliki infrastruktur sendiri berisiko hanya menjadi pasar bagi teknologi asing.
Melalui COIN, Arsari Group melihat peluang agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pengelola dan penentu arah perkembangan aset digital.
Aset keuangan digital pun mulai dipandang sebagai bagian dari transformasi ekonomi nasional, berdampingan dengan sektor lain seperti ekonomi kreatif dan digitalisasi layanan publik.
Dengan pengawasan yang kini berada di bawah Otoritas Jasa Keuangan, Indonesia juga secara terbuka memposisikan diri sebagai salah satu pusat kripto di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Prediksi Harga Bitcoin Menurut Arthur Hayes hingga 500K USD 2026
Tiga Alasan Utama Masuknya Hashim Djojohadikusumo
Ada sejumlah faktor yang membuat COIN menarik bagi investor besar seperti Hashim Djojohadikusumo. Pertama adalah kepastian regulasi. Sejak awal 2025, pengawasan aset kripto resmi beralih ke Otoritas Jasa Keuangan.
Perubahan ini membawa standar tata kelola yang lebih jelas dan perlindungan yang lebih kuat bagi pelaku pasar.
Kedua adalah besarnya pasar domestik. Jumlah investor kripto di Indonesia telah melampaui investor saham.
Nilai transaksi tahunan juga terus tumbuh dan berpotensi meningkat seiring hadirnya produk dan layanan baru. Secara global, Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat adopsi kripto tertinggi.
Ketiga adalah efek legitimasi. Kehadiran tokoh nasional seperti Hashim Djojohadikusumo memberi kepercayaan baru bagi publik. Industri kripto yang selama ini kerap dipandang negatif mulai dilihat sebagai bagian sah dari sistem keuangan modern.
Sistem Kripto yang Menyerupai Pasar Modal
Struktur industri kripto Indonesia dirancang agar tidak terpusat pada satu pihak. Peran bursa, pedagang, dan penyimpanan aset dipisahkan. CFX bertugas mengatur dan mengawasi perdagangan, sementara pedagang kripto hanya menjadi perantara bagi masyarakat.
Aset milik pengguna disimpan oleh kustodian independen, yakni ICC. Regulasi mewajibkan sebagian besar aset disimpan di kustodian resmi untuk mencegah penyalahgunaan. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan investor.
Dengan posisi di hulu infrastruktur, COIN menjadi jalur utama bagi transaksi dan penyimpanan aset kripto nasional. Apa pun platform yang digunakan masyarakat, aktivitasnya tetap berada dalam ekosistem yang sama.
Baca juga: Prediksi Harga Ripple XRP 2025–2030: Apakah XRP Akan Capai $5 pada 2025 dan $26 pada 2030?
Isu Stablecoin Indonesia Menguat
Setelah masuknya Hashim Djojohadikusumo, perhatian pasar kembali tertuju pada isu pengembangan stablecoin buatan Indonesia. Informasi dari pelaku pasar menyebutkan bahwa stablecoin nasional berpotensi dicatatkan melalui ICC, anak usaha COIN.
Stablecoin tersebut disebut akan diterbitkan oleh PT Adhyoka Berkah Maju dengan nama IDRP. Perusahaan ini telah masuk dalam program Sandbox Otoritas Jasa Keuangan sejak Juli 2025.
Program ini dirancang untuk menguji inovasi keuangan agar berjalan secara bertanggung jawab dan terkelola dengan baik.
Sebelumnya, Bank Indonesia juga telah memperkenalkan desain awal Rupiah Digital sebagai bagian dari arah pengembangan sistem pembayaran nasional. Kehadiran stablecoin berbasis Rupiah dinilai dapat memperkuat peran aset digital dalam sistem keuangan Indonesia.
Baca juga: Prediksi Harga Bitcoin 2025–2030: Bisakah BTC Capai $900K pada 2030?
Arah Baru Industri Kripto Nasional
Masuknya Hashim Djojohadikusumo ke dunia kripto mempertegas bahwa industri ini sedang bergerak menuju fase yang lebih dewasa. Fokus tidak lagi semata pada harga, tetapi pada sistem, tata kelola, dan keberlanjutan jangka panjang.
Dengan fondasi infrastruktur yang semakin kuat, kripto di Indonesia berpeluang berkembang sebagai bagian integral dari ekonomi digital nasional. Bagi pelaku pasar, perubahan ini menjadi sinyal bahwa arah industri sedang dibentuk untuk jangka panjang, bukan sekadar tren sesaat.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
FAQ
Siapa Hashim Djojohadikusumo dalam industri kripto?
Hashim Djojohadikusumo adalah pengusaha nasional yang masuk ke industri kripto melalui kepemilikan saham di PT Indokripto Koin Semesta Tbk.
Apa peran COIN dalam ekosistem kripto Indonesia?
COIN mengelola bursa kripto resmi dan lembaga penyimpanan aset digital yang menjadi tulang punggung sistem kripto nasional.
Mengapa langkah ini dianggap penting bagi pasar kripto?
Karena menunjukkan pergeseran kripto dari aktivitas spekulatif menuju infrastruktur keuangan yang lebih terstruktur dan terpercaya.
Apa kaitannya dengan stablecoin Indonesia?
Masuknya Hashim memunculkan isu bahwa COIN berpotensi menjadi tempat pencatatan stablecoin Rupiah yang sedang dikembangkan di bawah pengawasan regulator.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.




