Harga Bitcoin (BTC) Sudah Mencapai Puncak? Berikut Pendapat dari Analis

Bittime - Analis kripto berpendapat bahwa harga Bitcoin (BTC) sudah mencapai puncaknya. Apakah pendapat tersebut valid? Simak analisisnya dalam artikel berikut.

Penurunan Harga Bitcoin

Harga Bitcoin (BTC) telah mengalami penurunan sebesar 2.25% dalam 24 jam terakhir dan saat ini berada 16% di bawah harga tertinggi sepanjang masa sebesar $73,835 yang dicapai pada 14 Maret. Selama 30 hari terakhir, harga BTC turun 8.75% dan 5.5% dalam tiga bulan terakhir. Tren penurunan harga BTC di bulan Juni telah membuat para analis pasar bertanya-tanya apakah puncak siklus telah tercapai untuk mata uang kripto ini.

Analisis dari Analis Pasar

Beberapa analis percaya bahwa pasar bull Bitcoin telah mencapai puncaknya. Berikut adalah beberapa alasan yang mendasari pandangan tersebut:

1. Tingkat Inflasi Pemegang Jangka Panjang Bitcoin Mendekati Ambang Kritis

Charles Edwards, pendiri Capriole Investments, menyatakan bahwa beberapa metrik onchain menunjukkan kegagalan Bitcoin untuk mencetak harga tertinggi baru setelah dua kali pengujian ulang merupakan "tanda kelemahan." Dalam buletin terbarunya, Edwards menjelaskan bahwa tingkat inflasi pemegang jangka panjang (LTH) Bitcoin telah meningkat secara stabil selama dua tahun terakhir.

Menurut Glassnode, tingkat inflasi pasar LTH mengukur tingkat akumulasi atau distribusi tahunan di atas penerbitan harian kepada penambang. Nilai yang lebih tinggi menunjukkan bahwa LTH menambah tekanan jual karena kepemilikan Bitcoin mereka berkurang. Di puncak pasar bull, inflasi pasar memuncak di atas inflasi nominal - ambang 2.0 - "yang biasanya menandakan kemungkinan tinggi bahwa puncak siklus telah tercapai," kata Edwards. "Pada 1.9 hari ini, kita terlalu dekat dengan level itu untuk kenyamanan saya."

2. Peningkatan Aliran Dormansi Bitcoin Selama 3 Bulan Terakhir

Metrik lain yang berguna dalam menentukan siklus pasar dan menilai apakah Bitcoin bullish atau bearish adalah Aliran Dormansi. Ini adalah metrik onchain yang digunakan untuk mengukur jumlah koin yang dibelanjakan relatif terhadap tren keseluruhan.

Data tambahan dari Glassnode mengungkapkan bahwa skor z Aliran Dormansi Bitcoin telah meningkat tajam selama 90 hari terakhir. Edwards mengamati bahwa metrik ini memuncak secara signifikan pada bulan April, menunjukkan bahwa usia rata-rata koin yang dibelanjakan jauh lebih tinggi pada tahun 2024. "Puncak dalam metrik ini (skor z) biasanya melihat puncak siklus hanya tiga bulan kemudian," jelas analis.

"Nah, sekarang sudah tiga bulan kemudian. Harga hanya turun, dan puncak Skor Z Dormansi tetap dengan struktur yang sangat mirip dengan puncak 2017 dan 2021."

Pada nilai saat ini, Skor Z Aliran Dormansi berarti bahwa Bitcoin dinilai terlalu tinggi relatif terhadap jumlah koin dalam transaksi tanpa didukung oleh volume perdagangan. Ini menunjukkan bahwa harga Bitcoin mungkin telah mencapai puncak siklus, yang juga bisa bearish untuk pasar kripto yang lebih luas.

3. Lonjakan Volume yang Dibelanjakan Bisa Menjadi Sinyal Puncak Bitcoin

Terakhir, kelompok yang tumbuh dan lonjakan dalam Volume yang Dibelanjakan membantu menunjukkan apa yang disebut Edwards sebagai "area risiko yang berkembang." Secara historis, ketika volume yang dibelanjakan 7-10 tahun Bitcoin tumbuh tiba-tiba, ini bisa menjadi sinyal puncak siklus.

Perlu dicatat, volume yang dibelanjakan yang tumbuh pada tahun 2024 menunjukkan bahwa siklus ini berkembang pesat. "Grafik ini akan membuat Anda terkejut," kata Edwards dalam sebuah postingan di X pada 2 Juli.

"Seluruh sejarah grafik ini menghilang karena sejumlah besar Bitcoin berpindah onchain, 10X lebih banyak dari puncak sebelumnya."

Edwards juga mencatat bahwa lebih dari $9 miliar Bitcoin telah dipindahkan oleh alamat yang lebih tua dari sepuluh tahun. Dia mengaitkan distribusi ini dengan langkah baru-baru ini oleh bursa kripto yang sudah tidak berfungsi, Mt. Gox, karena bersiap untuk membayar krediturnya akhir bulan Juli ini.

Swan, perusahaan layanan keuangan Bitcoin, berbagi sentimen serupa, mengatakan bahwa pasar khawatir tentang dampak dari 142,000 Bitcoin (~$9 miliar pada nilai saat ini) yang akan segera dirilis oleh kreditur Mt. Gox setelah sepuluh tahun.

Meskipun "banyak kreditur adalah pemegang jangka panjang dengan opsi pembayaran, kepemilikan institusional, dan pertimbangan pajak menyarankan tekanan jual yang bertahap daripada mendadak, bahkan jika semua koin masuk ke pasar sekaligus," jelas Swan.

Dalam postingan lanjutan di X, perusahaan menambahkan bahwa penjualan terus-menerus oleh pemerintah menambah tekanan sisi penawaran untuk Bitcoin.

Kesimpulan

Dalam menghadapi penurunan harga yang signifikan dan berbagai indikator onchain yang menunjukkan tekanan jual meningkat, beberapa analis percaya bahwa Bitcoin mungkin telah mencapai puncak siklusnya. Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa pasar kripto sangat fluktuatif dan pergerakan harga dapat berubah dengan cepat. Investor disarankan untuk terus memantau metrik kunci dan berita pasar terbaru sebelum mengambil keputusan investasi.

averse, memahami utilitas dan tokenomics MOCA adalah langkah pertama yang penting.

Cara Beli Crypto di Bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti. 

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime. 

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.