FOMC Fed AS: Sinyal Tidak Akan Turunkan Suku Bunga Hingga Maret 2026, Dampaknya ke Pasar Kripto
2025-12-31
Risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Desember 2025 menjadi sorotan utama pelaku pasar global, termasuk investor kripto. Dalam dokumen tersebut, The Fed secara tegas mengindikasikan bahwa mereka tidak terburu-buru menurunkan suku bunga lanjutan setelah pemangkasan 25 basis poin terakhir.
Bahkan, peluang penurunan berikutnya baru terbuka paling cepat pada April 2026, bukan Maret seperti yang sebelumnya diantisipasi pasar.
Sikap ini menegaskan strategi higher for longer, di mana suku bunga tinggi dipertahankan lebih lama demi memastikan inflasi benar-benar terkendali dan mendekati target 2%. Bagi pasar kripto yang sangat sensitif terhadap likuiditas global, sinyal ini jelas bukan kabar menggembirakan.
Sinyal Kunci dari FOMC: Inflasi Masih Jadi Momok

Dalam minutes FOMC, para pembuat kebijakan menekankan pentingnya menilai dampak tertunda (lagged effects) dari pelonggaran moneter sebelumnya.
Meskipun inflasi telah melandai dibanding puncaknya, The Fed menilai laju penurunannya belum cukup konsisten. Tekanan harga barang, termasuk yang dipicu oleh kebijakan tarif, masih menjadi kekhawatiran serius.
Beberapa pejabat bahkan menyebut pemangkasan suku bunga Desember lalu sebagai keputusan yang sangat seimbang dan nyaris ditunda.
Artinya, ruang untuk pelonggaran lanjutan saat ini sangat terbatas. The Fed memilih menahan suku bunga sambil memantau pelunakan pasar tenaga kerja, tanpa ingin mengambil risiko kebijakan terlalu cepat yang justru bisa memicu inflasi kembali naik.
Akibatnya, ekspektasi pemangkasan suku bunga pada Maret 2026 semakin memudar. Fokus pasar kini bergeser ke April 2026 atau bahkan lebih lambat, sepenuhnya bergantung pada data inflasi dan tenaga kerja di awal tahun.
Baca Juga: FOMC Meeting: Apa Itu, Perkembangan Terbaru
Dampak Langsung ke Pasar Kripto
Pasar kripto langsung merespons dengan sikap defensif. Bitcoin, sebagai aset kripto utama, bergerak dalam rentang sempit di kisaran USD 85.000–90.000 setelah rilis minutes FOMC. Volume perdagangan cenderung tipis, mencerminkan sentimen yang rapuh dan minimnya katalis positif jangka pendek.
Suku bunga riil yang tinggi membuat aset berisiko, termasuk kripto, kurang menarik dibanding instrumen berbunga seperti obligasi. Likuiditas yang ketat juga membatasi aliran dana baru ke pasar kripto.
Secara historis, rilis FOMC berkorelasi dengan penurunan harga Bitcoin sekitar 75% dari waktu kejadian, sehingga potensi volatilitas tetap tinggi.
Jika data makro ekonomi awal 2026, seperti inflasi dan ketenagakerjaan, kembali mengecewakan, tekanan turun pada kripto bisa semakin besar. Kondisi ini menuntut investor untuk lebih disiplin dalam manajemen risiko.
Baca Juga: FOMC Meeting 2025 Bakal Jadi Pemicu Altcoin Season
Prospek Investor: Waspada tapi Tetap Strategis
Bagi investor kripto, fase higher for longer bukan berarti akhir dari peluang, melainkan periode seleksi dan konsolidasi. Pergerakan Bitcoin yang gagal menembus resistance kuat menunjukkan bahwa pasar masih mencari arah.
Strategi jangka pendek cenderung spekulatif, sementara pendekatan jangka menengah hingga panjang perlu berbasis data makro.
Investor disarankan memantau indikator utama seperti tren inflasi AS, laporan tenaga kerja, serta komunikasi lanjutan The Fed.
Jika ada kemajuan signifikan menuju target inflasi 2%, peluang pemangkasan suku bunga di paruh kedua 2026 bisa terbuka dan menjadi katalis pemulihan kripto.
Baca Juga: Dampak Rate Cut The FED terhadap Harga Bitcoin 2026
Saat yang Tepat Memilih Platform Perdagangan yang Tepat
Di tengah ketidakpastian global, memilih platform perdagangan kripto yang aman, teregulasi, dan mudah digunakan menjadi hal krusial.
Untuk Anda yang ingin mulai atau melanjutkan perjalanan investasi kripto, segera lakukan registrasi di platform Bittime. Dengan antarmuka yang ramah pengguna dan fokus pada keamanan, Bittime dapat menjadi mitra andal dalam menghadapi dinamika pasar yang penuh tantangan.
Kesimpulan
Sinyal FOMC The Fed AS yang menunda penurunan suku bunga hingga setidaknya April 2026 menegaskan era suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama.
Kondisi ini menekan pasar kripto melalui likuiditas yang ketat dan menurunnya selera risiko investor. Meski demikian, peluang tetap terbuka bagi mereka yang jeli membaca data dan disiplin menerapkan strategi. Kunci utama saat ini adalah kesabaran, manajemen risiko, dan kesiapan menyambut momentum ketika kebijakan moneter akhirnya melonggar.
FAQ
Mengapa kebijakan ini berdampak besar ke kripto?
Karena kripto sangat bergantung pada likuiditas dan selera risiko global.
Apakah Bitcoin masih bisa naik di tengah suku bunga tinggi?
Bisa, namun pergerakannya cenderung terbatas dan volatil.
Kapan suku bunga AS berpotensi turun lagi?
Paling cepat April 2026, tergantung data inflasi dan tenaga kerja.
Apa yang harus dilakukan investor kripto saat ini?
Fokus pada manajemen risiko, pantau data makro, dan hindari over-leverage.
Apakah ini waktu yang tepat masuk pasar kripto?
Cocok bagi investor jangka panjang yang siap menghadapi volatilitas jangka pendek.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.




