Daftar 5 Altcoin yang Bisa Naik Setelah BTC All Time High
2025-10-06
Bittime - Kenaikan harga bitcoin yang menembus level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) biasanya menjadi pemicu utama pergerakan altcoin.
Saat BTC mulai stabil setelah reli besar, investor sering mengalihkan sebagian portofolio ke aset alternatif yang memiliki potensi pertumbuhan lebih cepat.
Karena korelasi historis antara bitcoin dan altcoin, investor mulai memperhatikan potensi lonjakan pada beberapa token selain BTC.
Berikut adalah lima altcoin yang dipandang memiliki peluang besar untuk naik setelah bitcoin mencapai puncaknya.
Hubungan Antara BTC All Time High dan Altcoin
Saat bitcoin mencetak rekor baru, investor sering memindahkan sebagian modal dari BTC ke altcoin dalam upaya mencari imbal hasil yang lebih tinggi.
Kecenderungan ini didorong oleh harapan bahwa sentimen positif akan merambat ke proyek-proyek dengan likuiditas dan eksposur jaringan yang baik.
Analisis historis menunjukkan bahwa altcoin yang memiliki fundamental kuat dan likuiditas cukup sering menikmati reli setelah bitcoin breakout.
Namun ini bukan jaminan — altseason (periode altcoin naik dominan) juga tergantung pada faktor eksternal seperti kebijakan moneter global, arus modal asing, dan regulasi kripto.

Baca Juga: 3 Altcoin yang Diprediksi Naik pada Bulan Oktober 2025
Kriteria Altcoin yang Layak Diperhitungkan
Untuk memilih altcoin yang potensial naik setelah BTC all time high, berikut kriteria yang sering dipakai: kapasitas likuiditas dan volume transaksi tinggi, rekam jejak teknis dan adopsi ekosistem, tim pengembang aktif, dan integrasi ke dalam aplikasi nyata (DeFi, NFT, bridging antar jaringan).
Selain itu, altcoin yang belum terlalu jauh dari level harga historisnya juga punya ruang kenaikan yang lebih realistis dibanding yang sudah melesat jauh.
Baca Juga: Harga 1 Pi Network (PI) Hari Ini di Indonesia dan Prediksi Selanjutnya
1. Ethereum (ETH)
Ethereum masih menjadi motor utama ekosistem altcoin. Dengan dukungan smart contract dan ribuan aplikasi terdesentralisasi (dApps), ETH hampir selalu menjadi altcoin pertama yang mendapatkan dorongan ketika bitcoin mulai terkonsolidasi.
Peningkatan aktivitas di sektor DeFi, NFT, hingga proyek tokenisasi aset riil (RWA) mendorong permintaan ETH terus meningkat.
Selain itu, transisi penuh ke Ethereum 2.0 dengan sistem proof-of-stake semakin menambah daya tarik karena lebih hemat energi dan menawarkan peluang staking yang stabil.
Banyak analis memperkirakan harga ETH bisa mencatatkan pertumbuhan signifikan pasca reli bitcoin, dengan level psikologis US$4.500 hingga US$5.000 atau setara dengan Rp74.749.050 hingga Rp83.054.500, berdasarkan kurs terkini 1 USD = Rp16.610 pada 6 Oktober 2025. Nilai tersebut menjadi target jangka menengah ETH.

Baca Juga: Wormhole Assets Naik 250%! Ini Penjelasan & Proyek Utamanya
2. Binance Coin (BNB)
BNB coin adalah aset utama ekosistem Binance, bursa crypto terbesar di dunia. Nilainya tidak hanya didorong oleh aktivitas perdagangan di bursa, tetapi juga dari integrasi luas dalam ekosistem DeFi, NFT, serta penggunaan untuk membayar biaya transaksi di Binance Smart Chain (BSC).
Saat pasar crypto memasuki fase optimistis, jumlah proyek baru di jaringan BSC cenderung meningkat dan berpotensi mendorong permintaan BNB.
Sejarah juga menunjukkan BNB kerap mencetak lonjakan kuat setelah BTC mencapai puncaknya, karena investor mencari alternatif dengan fundamental yang kokoh.

Baca Juga: Harga Bitcoin Cash (BCH) Melonjak ke Level Tertinggi dalam 17 Bulan
3. Solana (SOL)
Solana berhasil menarik perhatian global berkat skalabilitas dan kecepatan transaksi yang tinggi. Jaringan ini digunakan oleh berbagai aplikasi DeFi, NFT marketplace, dan game berbasis blockchain.
Popularitas memecoin di ekosistem Solana juga turut memperkuat posisinya sebagai salah satu altcoin dengan komunitas yang berkembang pesat. Dalam periode bullish sebelumnya, SOL termasuk salah satu koin dengan lonjakan harga tercepat.
Dengan peningkatan stabilitas jaringan dan dukungan investor institusional, Solana berpotensi kembali menjadi salah satu altcoin dengan kinerja terbaik setelah bitcoin mencetak ATH.

4. Aptos (APT)
Aptos adalah pendatang baru yang membawa inovasi dalam hal keamanan dan skalabilitas blockchain. Dengan teknologi konsensus yang berbeda, Aptos berusaha menawarkan pengalaman transaksi lebih cepat dan efisien bagi pengembang aplikasi Web3.
Meski relatif baru, ekosistem Aptos menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan makin banyaknya proyek yang memilih membangun di atasnya.
Jika tren adopsi berlanjut, APT berpotensi menjadi salah satu altcoin dengan pertumbuhan paling agresif di fase pasca reli bitcoin. Investor memandang APT sebagai kandidat kuat untuk reli besar karena kombinasi faktor teknis dan dukungan dari venture capital besar.

5. Ripple (XRP)
XRP tetap menjadi salah satu aset dengan utilitas nyata di dunia finansial, khususnya dalam transfer lintas batas. Teknologi yang ditawarkan Ripple memungkinkan transaksi antarnegara dilakukan dengan biaya murah, cepat, dan efisien.
Kelebihan ini membuat XRP terus mendapatkan tempat di kalangan institusi keuangan global. Dukungan regulasi yang semakin jelas di sejumlah negara juga memperkuat sentimen positif terhadap harga XRP.
Banyak analis memperkirakan bahwa jika bitcoin mencapai ATH baru, XRP bisa mendapat dorongan tambahan dari peningkatan adopsi pembayaran digital global.
Dengan kapitalisasi pasar yang besar dan basis pengguna institusional, XRP dipandang sebagai salah satu altcoin yang cukup aman sekaligus menjanjikan di fase berikutnya.

Baca Juga: Defisit Anggaran Indonesia: Menyikapi Tantangan Ekonomi di 2025
Kesimpulan
Setelah bitcoin mencetak rekor baru, pasar altcoin biasanya memasuki fase ekspansi yang jauh lebih volatil namun penuh peluang.
Ethereum dan BNB menjadi pilihan utama karena fondasi ekosistem yang kokoh, Solana dan Aptos menawarkan pertumbuhan agresif berkat teknologi inovatif, sementara Ripple (XRP) membawa utilitas nyata di sektor keuangan global.
Kombinasi faktor teknis, adopsi pengguna, dan sentimen pasar membuat kelima altcoin ini patut dipantau sebagai kandidat terkuat dalam reli berikutnya.
FAQ
Apa altcoin yang paling berpotensi naik setelah BTC all time high?
Ethereum (ETH) sering dianggap sebagai altcoin paling potensial karena ekosistemnya yang besar dan adopsinya luas di berbagai sektor blockchain.
Apakah XRP bisa ikut reli bersama bitcoin?
Ya. XRP punya peluang besar terutama karena perannya di sektor pembayaran lintas batas yang terus berkembang dan dukungan regulasi yang lebih jelas di beberapa wilayah.
Mengapa altcoin cenderung naik setelah bitcoin ATH?
Biasanya setelah BTC mencapai puncak, investor mencari aset lain dengan potensi pertumbuhan lebih cepat. Aliran modal ini sering mengarah ke altcoin besar maupun proyek baru yang inovatif.
Apakah semua altcoin akan naik ketika bitcoin reli?
Tidak. Hanya altcoin dengan fundamental kuat, dukungan komunitas, atau adopsi nyata yang berpeluang naik signifikan. Altcoin tanpa utilitas jelas cenderung hanya mengalami lonjakan jangka pendek.
Bagaimana cara memilih altcoin yang tepat?
Faktor yang perlu diperhatikan meliputi kapitalisasi pasar, likuiditas, tim pengembang, utilitas aset, serta sentimen pasar global. Investor disarankan melakukan riset mendalam sebelum membeli.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.




