Apa Itu Native Token dalam Crypto?
2024-06-05Dalam dunia cryptocurrency, istilah "native token" sering muncul ketika membahas berbagai proyek blockchain. Native token adalah jenis cryptocurrency yang intrinsik dan asli untuk suatu platform blockchain tertentu.
Artikel ini akan menjelaskan secara rinci apa itu native token, perannya dalam ekosistem blockchain, serta contoh-contoh populer dari native token.
Apa Itu Native Token?
Native token adalah aset digital yang diciptakan dan digunakan secara eksklusif pada platform blockchain tertentu. Token ini biasanya berfungsi sebagai alat tukar dalam jaringan tersebut dan memainkan peran penting dalam berbagai aktivitas ekosistem blockchain, termasuk pembayaran transaksi, pelaksanaan kontrak cerdas (smart contracts), dan pemberian insentif kepada pengguna dan penambang.
Fungsi dan Peran Native Token
Pembayaran Transaksi
Native token digunakan untuk membayar biaya transaksi dalam jaringan blockchain. Misalnya, pengguna yang ingin mengirimkan token atau menjalankan aplikasi di jaringan harus membayar sejumlah native token sebagai biaya gas.
Insentif Penambang
Dalam blockchain berbasis Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS), native token diberikan sebagai hadiah kepada penambang atau validator yang memproses dan memvalidasi transaksi. Ini berfungsi sebagai insentif untuk menjaga keamanan dan integritas jaringan.
Pengelolaan Jaringan
Native token sering digunakan dalam mekanisme tata kelola blockchain, di mana pemegang token dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan dan perubahan protokol jaringan.
Pelaksanaan Smart Contracts
Native token digunakan untuk mengeksekusi kontrak cerdas yang berjalan di platform blockchain. Kontrak cerdas adalah program yang dijalankan secara otomatis ketika syarat-syarat tertentu terpenuhi.
Contoh Native Token Populer
Bitcoin (BTC)
Sebagai native token dari jaringan Bitcoin, BTC adalah contoh paling terkenal. BTC digunakan untuk pembayaran transaksi dan sebagai bentuk investasi digital.
Ethereum (ETH)
Ether adalah native token dari jaringan Ethereum. ETH digunakan untuk membayar biaya gas dalam eksekusi smart contracts dan transaksi di Ethereum, serta berfungsi dalam mekanisme PoS Ethereum 2.0.
BNB (Binance Coin)
BNB adalah native token dari blockchain Binance Smart Chain. BNB digunakan untuk membayar biaya transaksi dengan diskon, partisipasi dalam penawaran token di Binance Launchpad, dan berbagai kegunaan lainnya dalam ekosistem Binance.
ADA (Cardano)
ADA adalah native token dari blockchain Cardano. Selain digunakan untuk transaksi, ADA juga berperan dalam mekanisme tata kelola jaringan dan staking di Cardano.
SOL (Solana)
SOL adalah native token dari blockchain Solana, yang dikenal karena kecepatan dan skalabilitasnya. SOL digunakan untuk membayar biaya transaksi dan staking dalam jaringan Solana.
Mengapa Native Token Penting?
Native token sangat penting karena mereka merupakan tulang punggung ekonomi dari suatu blockchain. Tanpa native token, tidak akan ada insentif yang memadai untuk penambang atau validator untuk memproses transaksi, dan pengguna tidak akan dapat membayar biaya transaksi atau menjalankan aplikasi terdesentralisasi (dApps). Selain itu, native token memberikan cara untuk mendistribusikan kekuasaan dan pengambilan keputusan dalam jaringan blockchain melalui mekanisme tata kelola.
Kesimpulan
Native token adalah elemen esensial dalam ekosistem blockchain, menyediakan alat tukar, insentif, dan mekanisme tata kelola yang memungkinkan jaringan berfungsi secara efisien dan aman. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa itu native token dan bagaimana mereka bekerja, investor dan pengguna dapat lebih bijak dalam berpartisipasi dalam berbagai proyek kripto dan memanfaatkan teknologi blockchain untuk berbagai keperluan.
Mengikuti perkembangan native token dan proyek blockchain terkait adalah langkah penting untuk tetap berada di garis depan inovasi digital dan teknologi keuangan. Dengan terus belajar dan memahami konsep-konsep dasar ini, kita dapat lebih siap untuk menghadapi masa depan yang semakin didominasi oleh teknologi blockchain.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.


