Apa Itu Token STBL? Stablecoin RWA dengan Yield & Governance
2025-09-17
Bittime - Stablecoin telah menjadi fondasi ekosistem kripto, tetapi sebagian besar hanya menawarkan stabilitas tanpa memberikan hasil tambahan.
Hadirnya STBL crypto mencoba menghadirkan solusi baru melalui konsep Stablecoin 2.0.
Dengan menggabungkan aset dunia nyata (real world asset/RWA), yield, serta tata kelola berbasis komunitas, token STBL menghadirkan model yang berbeda dari stablecoin tradisional seperti USDT atau USDC.
Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu STBL, bagaimana cara kerjanya, STBL tokenomics, hingga potensi serta risiko dari STBL ke depan.
Apa Itu STBL dan Bagaimana Cara Kerjanya?
STBL stablecoin adalah protokol terdesentralisasi yang memisahkan likuiditas dan yield. Melalui mekanisme yield-split, pengguna dapat:
- Menyetorkan aset RWA seperti tokenized U.S. Treasuries ke dalam protokol.
- Menerima USST (stablecoin yang dipatok ke dolar AS) untuk transaksi.
- Menerima YLD (NFT yang merepresentasikan hak atas yield dari aset RWA).
Dengan sistem ini, pengguna bisa memakai USST untuk pembayaran atau DeFi, sementara YLD tetap mengalirkan hasil bunga. Semua dikendalikan oleh kontrak pintar yang transparan, tanpa pihak ketiga.
Baca Juga: Apa Itu Mitosis (MITO)? Prediksi Harga MITO
Tiga Token dalam Ekosistem STBL
Arsitektur STBL mengandalkan sistem tiga token:
- USST – Stablecoin utama yang bisa digunakan untuk transaksi, redeemable 1:1 dengan kolateral.
- YLD – NFT non-transferable yang mengakumulasi hasil yield dari aset dasar.
- STBL governance token – Token tata kelola yang memungkinkan holder memberi suara pada keputusan protokol serta menerima bagian dari pendapatan biaya.
Untuk menarik kembali kolateral, pengguna wajib mengembalikan USST dan YLD, sehingga stabilitas dan integritas sistem tetap terjaga.
STBL Tokenomics dan Market Cap
STBL tokenomics dirancang dengan suplai tetap 10 miliar token tanpa mekanisme inflasi. Holder STBL memiliki hak suara terhadap parameter protokol, seperti jenis kolateral RWA yang digunakan atau struktur biaya.
Selain itu, STBL juga memberi hak atas sebagian pendapatan dari biaya minting maupun redeeming stablecoin.
Saat peluncuran, STBL market cap tercatat sekitar USD 16 juta dengan harga di bawah $0,03, sebelum melonjak lebih dari 200% dan menyentuh kapitalisasi di atas USD 50 juta.
Faktor pendukungnya antara lain keterlibatan Reeve Collins (mantan CEO Tether) serta dukungan dana VC besar seperti Wave Digital Assets.
Baca Juga: OpenxAI: Mengenal Token OPENX dan Cara Membelinya
Prediksi Harga STBL di Masa Depan

Sejak awal peluncuran, hype seputar STBL crypto sangat tinggi. Lonjakan harga awal menjadi sinyal kuat bahwa pasar merespons positif narasi Stablecoin 2.0 dan integrasi RWA.
Namun, ada beberapa faktor yang akan memengaruhi prediksi harga STBL di masa depan:
- Adopsi stablecoin USST: semakin banyak digunakan di DeFi, semakin kuat ekosistemnya.
- Stabilitas RWA backing: transparansi aset tokenized treasury menjadi kunci.
- Kompetisi dengan stablecoin lama: USDC dan USDT masih menguasai pangsa pasar.
- Regulasi global: aturan terhadap stablecoin RWA akan berdampak besar pada prospek jangka panjang.
Jika faktor-faktor ini berjalan positif, investasi STBL berpotensi menarik. Namun, investor tetap perlu berhati-hati karena volatilitas dan regulasi bisa membawa risiko besar.
Baca Juga: Apa itu CUDIS Token? Roadmap, Alokasi, dan Prediksi Harga
Kesimpulan
Token STBL hadir sebagai solusi inovatif di dunia stablecoin dengan mengombinasikan likuiditas, yield, dan governance.
Dengan dukungan aset RWA, sistem tiga token, serta komunitas yang terlibat dalam tata kelola, STBL berusaha menawarkan Stablecoin 2.0 yang lebih fungsional.
Meski memiliki prospek cerah, pasar masih harus menunggu apakah model ini bisa bersaing dengan stablecoin mapan.
Bagi investor, penting untuk memahami mekanisme, STBL tokenomics, serta risiko regulasi sebelum memutuskan untuk membeli atau berpartisipasi dalam ekosistem ini.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
FAQ
Apa itu STBL?
STBL adalah token governance dari protokol stablecoin RWA yang memungkinkan likuiditas dan yield berjalan bersamaan melalui sistem tiga token.
Apa keunggulan STBL dibanding stablecoin lain?
STBL memungkinkan pengguna tetap memperoleh yield dari aset dasar (RWA) sembari menggunakan stablecoin USST untuk transaksi.
Bagaimana cara beli STBL?
STBL dapat dibeli di sejumlah exchange besar seperti MEXC, Kraken, atau Binance Alpha, serta melalui aplikasi minting resmi STBL.
Berapa market cap STBL saat ini?
Pada peluncuran, STBL memiliki market cap sekitar USD 16 juta, sempat melonjak ke atas USD 50 juta, dengan potensi pertumbuhan lebih lanjut.
Apakah STBL aman untuk investasi?
STBL didukung aset dunia nyata yang diaudit, namun tetap ada risiko volatilitas harga, regulasi, dan adopsi pasar. Lakukan riset sebelum berinvestasi.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.




