Sejarah Ripple (XRP) yang Wajib Kamu Ketahui

2024-12-04

Sejarah Ripple (XRP) yang Wajib Kamu Ketahui

BittimeKamu pasti sudah tidak asing lagi dengan Ripple atau XRP, salah satu cryptocurrency yang cukup terkenal di pasar digital. 

Walaupun sering terlibat dalam kontroversi dan masalah hukum, XRP tetap menjadi topik hangat yang patut untuk dibahas. Jadi, apa sih yang membuat Ripple dan XRP begitu menarik? 

Apa yang membedakannya dengan cryptocurrency lain seperti Bitcoin atau Ethereum? Yuk, kita bahas sejarah dan perjalanan XRP yang penuh lika-liku!

join registrasi lucky draw.webp

Apa itu XRP?

Sebelum kita menyelami lebih jauh, penting untuk mengetahui dulu apa itu XRP. XRP adalah sebuah cryptocurrency yang dibuat untuk mempermudah transaksi antarnegara. 

Dibandingkan dengan Bitcoin yang menggunakan proses penambangan (mining), XRP menggunakan sistem yang berbeda. XRP menggunakan XRP Ledger, sebuah buku besar publik yang tercatat secara terdesentralisasi. 

Namun, yang membedakan XRP adalah transaksi di ledger ini divalidasi oleh validator nodes yang terpercaya, bukan dengan penambangan seperti di Bitcoin.

XRP juga tidak memerlukan proses penambangan yang memakan banyak energi. Semua token XRP sudah ditambang sejak awal, dengan total 100 miliar XRP yang telah tersedia. 

Hingga saat ini, lebih dari 46 miliar XRP sudah beredar di pasaran. Jadi, XRP bisa dibilang lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan Bitcoin yang menggunakan banyak energi untuk penambangan.

Baca Juga: Airdrop Nodepay Masuk Fase 2, Listing Akhir Desember? 

Sejarah Awal Ripple

Untuk memahami sejarah Ripple, kita harus kembali ke tahun 2004. Pada tahun itu, John Fugger menciptakan RipplePay, sebuah jaringan pembayaran peer-to-peer (P2P) yang memungkinkan orang untuk mengirim uang tanpa melalui bank. 

Ide dasarnya adalah jika seseorang mempercayai orang lain, maka transaksi bisa dilakukan langsung tanpa perlu melibatkan pihak ketiga, seperti bank.

Kemudian pada 2011, Jed McCaleb—pendiri Mt. Gox—melihat potensi besar dalam konsep RipplePay ini. 

Dia berencana untuk mengembangkan RipplePay menjadi sebuah sistem yang menggunakan teknologi blockchain. 

McCaleb kemudian bekerja sama dengan Fugger, dan pada 2012, Fugger menyerahkan proyek RipplePay kepada McCaleb dan Chris Larsen, seorang pengusaha sukses yang sekarang menjabat sebagai ketua Ripple.

Bersama-sama, mereka mulai membangun OpenCoin, yang kelak dikenal dengan nama Ripple. 

Pada 2015, mereka mengganti nama perusahaan menjadi Ripple Labs, dan mulai mengembangkan RippleNet, sebuah jaringan pembayaran global berbasis XRP yang dapat digunakan oleh lembaga keuangan di seluruh dunia.

Baca Juga: Cara Connect Wallet untuk Airdrop Nodepay Beserta Gambarnya 

Kemitraan Ripple dengan Institusi Keuangan Besar

Salah satu alasan kenapa XRP sangat diperhitungkan di dunia cryptocurrency adalah kemampuannya untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan besar. 

RippleNet memungkinkan transfer uang antarnegara yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih efisien dibandingkan dengan sistem perbankan tradisional.

Beberapa nama besar yang pernah bekerja sama dengan Ripple adalah MoneyGram, yang menggunakan layanan Ripple untuk pembayaran lintas negara hingga 2021. 

Banco Santander, salah satu bank terbesar di dunia, juga bermitra dengan Ripple pada 2020 untuk mengembangkan sistem pembayaran lintas negara bernama One Pay FX. 

Selain itu, Bank of America dan Standard Chartered juga ikut menggunakan RippleNet dalam jaringan pembayaran mereka.

Jadi, kemitraan ini menunjukkan bahwa Ripple memiliki potensi besar untuk mengubah cara dunia melakukan transaksi internasional, kan?

Cari tahu mengenai konversi 1 XRP hari ini untuk mengetahui perkembangan pasarnya hanya di market Bittime

Kontroversi dan Krisis Hukum

Namun, perjalanan Ripple tidak selalu mulus. Salah satu masalah utama yang sering muncul adalah sifat terpusat dari XRP. 

Meskipun XRP disebut sebagai cryptocurrency, pengelolaan dan distribusi token XRP sepenuhnya dikendalikan oleh Ripple Labs. 

Artinya, Ripple punya kekuasaan penuh atas pasokan XRP yang belum beredar. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa XRP kurang desentralisasi dibandingkan dengan cryptocurrency lainnya, seperti Bitcoin.

Selain itu, masalah hukum juga mulai muncul pada 2015. Ripple didenda sebesar $700.000 karena tidak mematuhi Bank Secrecy Act dalam penjualan token XRP. 

Ripple juga terlibat dalam perselisihan dengan R3, sebuah perusahaan blockchain yang menuduh Ripple melanggar perjanjian untuk membeli 5 miliar XRP.

Namun, masalah hukum terbesar terjadi pada 2020, ketika Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menggugat Ripple atas dugaan bahwa mereka menjual XRP sebagai sekuritas tanpa terdaftar di SEC. 

Menurut SEC, XRP seharusnya terdaftar sebagai sekuritas karena digunakan untuk mendanai platform Ripple. 

Ripple membantah tuduhan ini dan menyatakan bahwa XRP bukan sekuritas, serta menilai bahwa SEC tidak menerapkan aturan yang sama pada cryptocurrency lainnya, seperti Bitcoin dan Ethereum.

Masalah hukum ini belum juga selesai, dan hingga kini Ripple masih berperang dengan SEC di pengadilan.

Kesimpulan

Melihat perjalanan Ripple (XRP) hingga saat ini, bisa dibilang bahwa meskipun banyak menghadapi tantangan dan kontroversi, XRP tetap memiliki posisi yang kuat di pasar cryptocurrency. Kemitraannya dengan berbagai lembaga keuangan besar menunjukkan bahwa XRP memiliki potensi untuk mengubah cara dunia melakukan transaksi lintas negara.

Namun, masa depan XRP masih penuh dengan ketidakpastian, terutama dengan adanya masalah hukum yang masih berlangsung. Apakah Ripple akan mampu mengatasi semua tantangan ini dan terus berkembang? Ataukah XRP akan menghadapi kesulitan lebih besar di masa depan? Kita masih harus menunggu dan melihat bagaimana cerita ini berlanjut.

FAQ Ripple (XRP)

Apa itu XRP?

XRP adalah cryptocurrency yang dirancang untuk mempermudah transaksi lintas negara dengan cara yang cepat dan biaya rendah, menggunakan sistem buku besar terdesentralisasi yang disebut XRP Ledger.

Apa perbedaan antara Ripple dan XRP?

Ripple adalah perusahaan yang mengembangkan teknologi pembayaran, sementara XRP adalah mata uang digital yang digunakan dalam jaringan RippleNet untuk transaksi internasional.

Mengapa XRP terlibat masalah hukum dengan SEC?

SEC menggugat Ripple karena menjual XRP sebagai sekuritas tanpa pendaftaran resmi, yang dianggap melanggar regulasi pasar modal.
 

Cara Beli Crypto di Bittime

Cara Beli NEW.webp

Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.

Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!

Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.

Referensi

Sergeenkov, Andrey, XRP: A History, diakses 4 Desember 2024.

Corporate Finance Institute, Ripple, diakses 4 Desember 2024.

 

Penulis: MF

Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.

Ramadan Referral
Auto Earn Ramadan