Penyebab Market Crypto dan Saham Down, Simak 5 Poin Ini!

Bittime - Bursa saham AS dan pasar kripto mengalami penurunan tajam pada 10 Maret 2025. Apa penyebab pasar saham dan pasar crypto down? Artikel ini akan membahas 5 faktor penyebabnya.

Kapitalisasi Wall Street menyusut lebih dari $1,75 triliun (sekitar Rp28.700 triliun). Sementara itu, Bitcoin (BTC) merosot ke $77.393 (sekitar Rp1,27 miliar), dan total kapitalisasi pasar kripto turun ke $2,57 triliun (sekitar Rp42.200 triliun). 

Fenomena ini tentu membuat pusing para investor. Sebenarnya, apa yang menyebabkan market saham dan crypto down? Mari kita telusuri lima faktor utama penyebabnya.

5 Faktor Penyebab Market Crypto dan Saham Down

Sumber: Moneycontrol

Setidaknya, ada 5 faktor utama penyebab melemahnya market crypto dan saham. Berikut ini faktor-faktornya:

1. Ketidakpastian Kebijakan Ekonomi

Kebijakan ekonomi yang tidak pasti sering kali menjadi pemicu utama gejolak pasar. Presiden Donald Trump baru-baru ini mengumumkan tarif baru terhadap impor dari Kanada, Meksiko, dan China, yang memicu kekhawatiran akan perang dagang global. 

Pasar merespons negatif, dengan Dow Jones turun 2,3%, S&P 500 anjlok 3,1%, dan Nasdaq merosot 4,3%. Ketidakpastian ini membuat investor menghindari aset berisiko, termasuk saham dan mata uang kripto.

Baca juga: 4 Faktor yang Memengaruhi Harga Bitcoin Sekarang Turun!

2. Kekecewaan Terhadap U.S. Crypto Strategic Reserve

Pada 6 Maret 2025, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk U.S. Crypto Strategic Reserve. Sayangnya, kebijakan ini tidak langsung mencakup pembelian Bitcoin, yang mengecewakan para investor. 

Akibatnya, harga Bitcoin langsung turun 4%, memicu likuidasi senilai $650,8 juta (sekitar Rp10,7 triliun) dalam 24 jam pertama. Sentimen negatif ini diperkuat dengan Crypto Fear & Greed Index yang jatuh ke level 20, menandakan kepanikan ekstrem di pasar kripto.

3. Arus Keluar Dana dari Aset Kripto

Investor semakin berhati-hati dalam menaruh dananya di pasar kripto. Dalam minggu yang berakhir pada 7 Maret 2025, produk investasi kripto mencatatkan arus keluar dana sebesar $876 juta (sekitar Rp14,4 triliun). 

Jika ditotal selama empat minggu terakhir, nilai ini mencapai $4,75 miliar (sekitar Rp77,9 triliun), menunjukkan tren risk-off di kalangan investor.

Bitcoin menjadi aset yang paling terdampak, dengan dana keluar mencapai $756 juta (sekitar Rp12,4 triliun). Arus dana ini menandakan bahwa banyak investor lebih memilih menjauh dari aset berisiko tinggi akibat ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

4. Dampak Peretasan Bybit

Serangan siber masih menjadi ancaman besar bagi pasar kripto. Pada 21 Februari 2025, bursa kripto Bybit mengalami peretasan senilai $1,46 miliar (sekitar Rp23,9 triliun) yang diduga dilakukan oleh peretas Korea Utara. 

Insiden ini mengguncang kepercayaan investor terhadap keamanan platform perdagangan kripto.

Setelah kejadian ini, banyak pengguna mulai menarik aset mereka dari bursa kripto untuk menghindari risiko kehilangan dana. Akibatnya, tekanan jual meningkat, menyebabkan harga kripto turun lebih dalam.

Baca juga: Daftar Koin US Terbaik Saat Ini, Nomor 1 XRP!

5. Volatilitas Pasar dan Sentimen Ketakutan

Volatilitas yang tinggi di pasar saham dan kripto membuat para investor semakin waspada. Pernyataan terbaru Trump mengenai kemungkinan resesi memperburuk ketidakpastian. 

Saham Tesla anjlok 14%, sementara sektor teknologi S&P 500 merosot 4,2%. Dengan tekanan berkelanjutan ini, indeks S&P 500 bahkan masuk ke wilayah negatif untuk kinerja tahun ini, menandai tren pelemahan pasar dalam beberapa hari terakhir.

Kesimpulan

Pasar kripto dan saham saat ini menghadapi tekanan dari berbagai arah, mulai dari kebijakan ekonomi yang tidak pasti, keluarnya dana investasi besar-besaran, hingga serangan siber yang merusak kepercayaan investor. 

Semua faktor ini berkontribusi pada ketidakstabilan yang membuat pasar mengalami penurunan signifikan. Para investor perlu tetap waspada dan mengikuti perkembangan terbaru untuk mengelola risiko dengan lebih baik.

Baca juga: Prediksi Harga PAWS 2025: Berapa Nilainya Setelah Pre-Market?

FAQ

1. Mengapa market crypto dan saham sering turun bersamaan?

Market crypto dan saham memiliki keterkaitan karena keduanya dipengaruhi oleh sentimen investor, kebijakan ekonomi global, dan arus modal yang masuk atau keluar dari aset berisiko.

2. Apa dampak dari keluarnya dana investasi dari pasar kripto?

Keluar besarnya dana investasi dari pasar kripto menurunkan likuiditas dan membuat harga aset lebih rentan terhadap fluktuasi besar, yang bisa memperburuk tren penurunan harga.

3. Bagaimana cara investor menghadapi volatilitas pasar?

Investor dapat menghadapi volatilitas dengan diversifikasi portofolio, tidak panik menjual aset saat harga turun, dan tetap mengikuti berita serta analisis pasar terkini.

4. Apakah Bitcoin masih menjadi aset yang layak diinvestasikan?

Meskipun volatilitas tinggi, Bitcoin masih dianggap sebagai aset dengan potensi pertumbuhan jangka panjang. Namun, investor harus mempertimbangkan risiko dan strategi investasi yang sesuai dengan profil mereka.

Cara Beli Crypto di Bittime

Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.

Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!

Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.

Referensi 

Bitcoin.comNews, 5 Factors Behind Wall Street's and Crypto's Trillion-Dollar Market Meltdown, diakses pada 11 Maret 2025.

Coinmarketcap, Coinmarketcap.com, diakses pada 11 Maret 2025.

Penulis: Y