Crypto 101: Memahami Trading dengan Bollinger Bands
2024-06-24
Bittime - Bollinger Bands adalah indikator analisis teknik yang diciptakan oleh John Bollinger pada tahun 1980-an. Indikator ini digunakan untuk mengukur volatilitas pasar dan mengidentifikasi potensi titik balik harga.
Bagian Bollinger Bands

Bollinger Bands terdiri dari tiga garis, yaitu:
- Garis tengah: Garis ini adalah Simple Moving Average (SMA) dengan periode tertentu, biasanya 20 hari.
- Garis atas (Upper Band): Garis ini terletak di atas garis tengah dengan jarak dua kali standar deviasi.
- Garis bawah (Lower Band): Garis ini terletak di bawah garis tengah dengan jarak dua kali standar deviasi.
Cara Menggunakan Bollinger Bands
Ada beberapa cara untuk menggunakan Bollinger Bands dalam trading:
1. Mengidentifikasi Area Jenuh Beli dan Jenuh Jual
Ketika harga mendekati Upper Band, pasar dianggap jenuh beli (overbought) dan berpotensi mengalami koreksi.
Sebaliknya, ketika harga mendekati Lower Band, pasar dianggap jenuh jual (oversold) dan berpotensi mengalami rebound.
2. Menentukan Titik Balik Harga
Bollinger Bands dapat membantu trader untuk mengidentifikasi titik balik harga. Ketika harga menembus Upper Band dengan momentum yang kuat, hal ini dapat mengindikasikan tren naik yang baru.
Sebaliknya, ketika harga menembus Lower Band dengan momentum yang kuat, hal ini dapat mengindikasikan tren turun yang baru.
3. Mengukur Volatilitas Pasar
Lebar Bollinger Bands menunjukkan volatilitas pasar. Ketika Bollinger Bands melebar, pasar menjadi lebih volatile. Sebaliknya, ketika Bollinger Bands menyempit, pasar menjadi kurang volatile.
Strategi Trading Bollinger Bands
Ada beberapa strategi trading yang populer menggunakan Bollinger Bands:
- Strategi Bollinger Bounce: Strategi ini melibatkan pembelian ketika harga mendekati Lower Band dan menjual ketika harga menembus Upper Band.
- Strategi Bollinger Squeeze: Strategi ini melibatkan pembelian ketika Bollinger Bands menyempit dan menjual ketika Bollinger Bands melebar.
- Strategi Bollinger Breakouts: Strategi ini melibatkan pembelian ketika harga menembus Upper Band dengan momentum yang kuat dan menjual ketika harga menembus Lower Band dengan momentum yang kuat.
Keuntungan Menggunakan Bollinger Bands
Berikut beberapa keuntungan dalam menggunakan Bollinger Bands untuk trading.
- Bollinger Bands adalah indikator yang mudah dipahami dan digunakan.
- Bollinger Bands dapat membantu trader untuk mengidentifikasi area jenuh beli dan jenuh jual.
- Bollinger Bands dapat membantu trader untuk menentukan titik balik harga.
- Bollinger Bands dapat membantu trader untuk mengukur volatilitas pasar.
Kekurangan Menggunakan Bollinger Bands
Ada keuntungan, tentu saja ada kekurangan. Pelajari kekurangan menggunakan Bollinger Bands saat trading berikut ini.
- Bollinger Bands tidak selalu akurat dalam memprediksi pergerakan harga di masa depan.
- Bollinger Bands dapat memberikan sinyal palsu, terutama dalam pasar yang ranging.
- Bollinger Bands tidak mempertimbangkan faktor fundamental lainnya yang dapat memengaruhi harga.
- Bollinger Bands: Lebih Jauh dari sekadar Indikator Jenuh Beli dan Jenuh Jual
Memahami Volatilitas Pasar dengan Bollinger Bands
Lebar Bollinger Bands secara tidak langsung menunjukkan volatilitas pasar. Ketika jarak antara Upper Band dan Lower Band melebar, ini menandakan peningkatan volatilitas.
Sebaliknya, ketika jarak mereka menyempit, volatilitas pasar sedang menurun. Peningkatan volatilitas seringkali dikaitkan dengan tren harga yang kuat, baik naik maupun turun.
Sebaliknya, penyempitan Bollinger Bands bisa menjadi sinyal potensi breakout atau periode konsolidasi harga.
Strategi Bollinger Squeeze
Bollinger Squeeze adalah strategi yang memanfaatkan penyempitan Bollinger Bands. Ketika Bollinger Bands menyempit, ini bisa menjadi indikasi bahwa harga sedang mengalami konsolidasi setelah pergerakan yang besar.
Trader yang menggunakan strategi Bollinger Squeeze mungkin akan menunda eksekusi trading sampai harga bergerak keluar dari Bollinger Bands, mengantisipasi potensi breakout ke atas (Bullish Breakout) atau ke bawah (Bearish Breakout).
Kombinasi dengan Indikator Lain
Bollinger Bands efektif digunakan bersama dengan indikator teknikal lainnya.
Misalnya, saat Bollinger Bands menunjukkan potensi breakout, trader bisa menggunakan indikator momentum seperti RSI atau MACD untuk mendapatkan konfirmasi sinyal trading.
Kesimpulan
Bollinger Bands adalah indikator analisis teknik yang berguna untuk trader pemula dan berpengalaman.
Indikator ini dapat membantu trader untuk mengidentifikasi area jenuh beli dan jenuh jual, menentukan titik balik harga, dan mengukur volatilitas pasar.
Namun, penting untuk diingat bahwa Bollinger Bands tidak selalu akurat dan harus digunakan bersama dengan indikator lain dan analisis fundamental.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet.
Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.


