Game Hamster Kombat: Populer Tapi Dibanjiri Kritik Taktik Tekanan Sosial

Bittime - Hamster Kombat, game clicker berbasis Telegram yang sedang digandrungi, menuai kontroversi. Kepopulerannya yang meroket justru dibayangi oleh taktik tekanan sosial yang dinilai berlebihan.

Dalam sebuah unggahan baru-baru ini, Andrew Hayward, Editor Budaya dan Pimpinan Operasional Hub di Decrypt, mempertanyakan keberlanjutan model permainan ini. Ia khawatir ratusan juta pemain harian, termasuk dirinya, akan merasa jenuh.

Hayward berpendapat, daya tarik Hamster Kombat mungkin akan memudar jika pemain tidak lagi memiliki teman baru untuk diajak bergabung.

Hamster Kombat Dinilai Mirip MLM

Mirip dengan game kripto viral Telegram sebelumnya, Notcoin, Hamster Kombat mengharuskan pemain mengetuk layar untuk mengumpulkan koin virtual.

Uniknya, koin ini bisa diinvestasikan ke bursa kripto fiktif yang dikelola hamster. Di sini, para pemain juga didorong untuk mengajak teman mereka bermain.

Nah, skema inilah yang memicu kontroversi. Sebagian pihak menilai praktik ini mirip dengan skema pemasaran berjenjang (multi-level marketing/MLM).

Hamster Kombat kerap mengenalkan kartu peningkatan bursa baru yang menjanjikan penghasilan lebih tinggi.

Sayangnya, untuk membuka banyak kartu, pemain harus mengajak teman baru bergabung melalui tautan referral.

Bagi pemain yang kesulitan mengajak teman baru, tentu akan tertinggal. Padahal, inti permainan ini sederhana: "angka terus naik". Skema perekrutan ini justru membuat pemain yang tidak bisa "menambah angka" menjadi dirugikan.

Hayward menyoroti keterbatasan model permainan yang bergantung pada tingginya keterlibatan pengguna.

"Pada titik tertentu, hype (kehebohan) pasti akan mereda. Para pengembang mungkin terlalu memaksakan agar hal itu tidak terjadi sebelum peluncuran token mereka di bulan Juli," ujarnya.

Demam Hamster Kombat di Iran

Game Hamster Kombat ternyata sangat digemari di Iran. Banyak pengguna lokal yang antusias menanti peluncuran tokennya.

Pengembang game baru saja mengumumkan jumlah pemain yang mencapai angka fantastis: 200 juta! Angka ini merupakan sebagian besar dari 900 juta pengguna Telegram yang dilaporkan saat ini.

Sebagai perbandingan, pada 14 Juni lalu, jumlah pemain yang diklaim baru mencapai 150 juta.

Hamster Kombat berencana meluncurkan token di The Open Network (TON) pada bulan Juli. Skema ini mirip dengan Notcoin, game clicker sejenis yang meluncur awal tahun ini dan menarik 35 juta pemain sebelum merilis token NOT di TON pada Mei lalu.

Menariknya, dalam beberapa pekan setelah peluncuran, kapitalisasi pasar Notcoin sempat mencapai puncak di atas $2 miliar.

Tak hanya itu, blockchain "The Open Network" (TON) milik Telegram secara konsisten mengungguli Ethereum dalam hal jumlah alamat aktif harian sepanjang bulan ini. Hal ini mungkin tak lepas dari demam Hamster Kombat.

Cara Beli Crypto di Bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.

Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.