Apa Itu Crypto Bubbles dan Kapan Sih Crypto Bubbles Terjadi?

Dalam dunia cryptocurrency, salah satu fenomena yang sering kali menjadi perbincangan adalah crypto bubbles. Crypto bubbles terjadi ketika harga aset crypto melonjak tajam dan tidak rasional, hanya untuk kemudian mengalami penurunan yang sangat tajam setelahnya.

Meskipun banyak yang berinvestasi dengan harapan mendapatkan keuntungan besar, fenomena ini seringkali berakhir dengan kerugian yang signifikan. 

Kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu crypto bubbles, penyebabnya, tanda-tanda terjadinya crypto bubble, serta bagaimana cara menghadapinya. Simak terus!

Baca Juga: Sering Loss Saat Trading Crypto? Ini 7 Penyebabnya!

Apa Itu Crypto Bubble?

Crypto bubble adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana harga aset crypto mengalami kenaikan secara cepat, namun diikuti dengan penurunan yang tajam. Kondisi ini menyebabkan harga aset melebihi nilai intrinsiknya, menciptakan "gelembung" yang akhirnya meledak.

Itu mirip dengan fenomena gelembung finansial lainnya, seperti gelembung dot-com pada tahun 2000 atau gelembung perumahan pada tahun 2008.

Pada saat bubble ini terjadi, banyak investor masuk ke pasar dengan ekspektasi tinggi atas potensi keuntungan cepat, yang kemudian menyebabkan harga meningkat tanpa dukungan fundamental yang kuat.

Begitu ekspektasi ini tidak terwujud, harga pun terjun bebas, merugikan banyak pihak yang terjebak dalam bubble tersebut.

Penyebab Crypto Bubble

Terjadinya crypto bubble disebabkan oleh berbagai faktor yang mengarah pada lonjakan harga yang tidak realistis, yang akhirnya berakhir dengan koreksi tajam. Beberapa penyebab umum dari crypto bubbles antara lain:

Spekulasi yang Berlebihan

Banyak investor yang masuk ke pasar crypto dengan harapan mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan cepat ini mendorong permintaan yang tinggi, sehingga harga naik dengan cepat.

Hype Media

Liputan media yang berlebihan sering kali menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terhadap potensi keuntungan dari cryptocurrency tertentu. Ini menyebabkan investor baru tertarik dan masuk ke pasar, memicu lonjakan harga.

Sentimen Pasar

Sentimen positif di pasar dapat mendorong banyak orang untuk membeli cryptocurrency, meskipun tidak ada analisis yang mendalam atau dasar yang kuat. Ketika semua orang optimis dan yakin harga akan terus naik, ini bisa memperbesar gelembung.

FOMO (Fear of Missing Out)

Perasaan takut ketinggalan kesempatan (FOMO) dapat sangat mempengaruhi pasar crypto. Ketika harga mulai naik, banyak investor yang merasa mereka harus segera membeli sebelum harga melonjak lebih tinggi. Ini sering kali menyebabkan kenaikan harga yang tidak terkendali.

Kurangnya Regulasi

Pasar crypto yang masih kurang diatur memberikan celah bagi manipulasi pasar dan penipuan. Tanpa regulasi yang jelas, manipulasi harga bisa terjadi, yang akhirnya menciptakan kondisi crypto bubble.

Baca Juga: 7 Cara Trading Crypto Jitu untuk Pemula, Lengkap dengan Tips dan Trik-nya

Tanda Terjadinya Crypto Bubble

Meskipun crypto bubbles sering kali sulit diprediksi, ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa gelembung sedang terbentuk. Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang umum terjadi:

Lonjakan Harga yang Tidak Masuk Akal

Ketika harga aset crypto meningkat dengan sangat cepat tanpa ada alasan fundamental yang mendasarinya, ini bisa menjadi tanda bahwa bubble sedang terjadi. Kenaikan harga yang cepat dan tidak rasional sering kali menjadi tanda bahwa ada spekulasi berlebihan di pasar.

Volume Perdagangan Tinggi

Pada saat bubble terjadi, volume perdagangan biasanya meningkat tajam karena banyak orang yang membeli atau menjual aset secara cepat. Peningkatan volume perdagangan ini sering kali menunjukkan bahwa banyak orang yang terlibat dalam transaksi untuk mencoba mendapatkan keuntungan cepat.

Perhatian Media yang Berlebihan

Ketika media terlalu fokus pada kenaikan harga crypto tertentu, ini bisa menjadi tanda bahwa bubble sedang terjadi. Berita yang berlebihan tentang kenaikan harga sering kali menciptakan ekspektasi yang tidak realistis.

Komentar Berlebihan

Jika kamu mulai mendengar teman atau orang-orang di sekitar kamu yang bukan pelaku pasar crypto mulai membicarakan tentang cryptocurrency atau investasi crypto, ini bisa menjadi tanda bahwa pasar sudah berada dalam fase bubble.

Bagaimana Cara Menghadapi Crypto Bubble?

Menghadapi crypto bubble memang menantang, tetapi ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk melindungi dirimu dari kerugian besar. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

Lakukan Penelitian Mendalam

Sebelum berinvestasi, pastikan untuk mempelajari proyek, teknologi, dan tim yang ada di balik cryptocurrency yang kamu pilih. Pahami apakah cryptocurrency tersebut memiliki nilai fundamental dan potensi jangka panjang.

Tentukan Batas Investasi dan Kerugian

Pastikan untuk menetapkan jumlah uang yang siap kamu investasikan dan seberapa besar kerugian yang dapat kamu terima jika terjadi penurunan harga. Ini akan membantu kamu untuk tidak terjebak dalam spekulasi yang berlebihan.

Diversifikasi Portofolio

Jangan hanya berfokus pada satu jenis cryptocurrency. Diversifikasi portofolio adalah langkah yang bijak untuk mengurangi risiko dan menghindari kerugian besar jika terjadi crypto bubble.

Gunakan Stop-Loss Order

Jika kamu bertrading di pasar crypto, pertimbangkan untuk menggunakan stop-loss orders untuk mengurangi potensi kerugian. Stop-loss akan menjual aset kamu secara otomatis jika harga turun ke titik yang telah ditentukan.

Siapkan Rencana Darurat

Pastikan kamu selalu memiliki rencana darurat jika harga turun drastis atau situasi tak terduga lainnya terjadi. Jangan biarkan emosi mengendalikan keputusanmu dalam menghadapi pasar yang volatil.

Kesimpulan

Crypto bubbles adalah fenomena yang sering kali terjadi dalam pasar cryptocurrency, di mana harga aset melonjak dengan cepat hanya untuk turun dengan tajam setelahnya. Meskipun leverage dalam berinvestasi dapat memberikan keuntungan yang besar, risikonya juga tidak kalah besar.

Oleh karena itu, sangat penting bagi para investor untuk memiliki strategi yang matang dan memahami cara kerja pasar crypto. Jika kamu ingin memulai trading atau lebih mengenal dunia cryptocurrency, kunjungi Bittime Exchange untuk trading atau baca lebih lanjut tentang crypto di Bittime Blog.

Cara Beli Crypto di Bittime

Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.

Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!

Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.

FAQ

Apa itu crypto bubble?

Crypto bubble adalah fenomena di mana harga cryptocurrency meningkat secara cepat dan tidak rasional, kemudian turun drastis setelahnya.

Apa yang menyebabkan crypto bubble?

Beberapa faktor yang menyebabkan crypto bubble antara lain spekulasi berlebihan, hype media, sentimen pasar, FOMO, dan kurangnya regulasi di pasar crypto.

Bagaimana cara mengenali crypto bubble?

Tanda-tanda crypto bubble termasuk lonjakan harga yang tidak masuk akal, volume perdagangan tinggi, perhatian media yang berlebihan, dan komentar yang tidak rasional tentang crypto.

Apa yang harus dilakukan saat menghadapi crypto bubble?

Lakukan penelitian mendalam, tentukan batas investasi dan kerugian, diversifikasi portofolio, dan gunakan stop-loss order untuk melindungi investasi kamu.

Apakah crypto bubble berisiko?

Ya, crypto bubbles berisiko tinggi karena dapat menyebabkan kerugian besar jika harga aset crypto turun drastis setelah gelembung meledak.