Kenapa Bitcoin Crash: Analisis dan Prediksi Harga BTC
2025-01-11Bittime - Bitcoin baru-baru ini mengalami penurunan yang cukup tajam setelah sempat menembus angka psikologis $100.000, yang sebelumnya dianggap sebagai puncak optimisme di kalangan investor. Namun, kebahagiaan para pelaku pasar ternyata tidak bertahan lama. Bitcoin gagal mempertahankan harga di atas $100.000, dan hanya dalam waktu kurang dari tiga hari, harga kripto paling terkenal di dunia ini jatuh hingga menyentuh $92.500. Penurunan ini tentu memunculkan kembali berbagai pertanyaan tentang stabilitas pasar dan apakah Bitcoin mampu kembali melanjutkan tren kenaikannya.

Deleveraging dan Dampaknya terhadap Harga Bitcoin
Menurut Axel Adler, seorang analis terkemuka dari CryptoQuant, penurunan ini tidak terlepas dari fenomena yang disebut dengan "deleveraging". Pada 6 hingga 7 Januari 2025, terjadi gelombang likuidasi besar yang menyebabkan harga Bitcoin turun drastis dari $102.000 ke $100.000.
Banyak investor yang terjebak dalam posisi over-leverage, dan ketika harga mulai bergerak turun, mereka dipaksa untuk menjual aset mereka untuk menutupi kerugian. Ini menciptakan tekanan jual yang besar dan mendorong harga Bitcoin semakin jatuh hingga mencapai titik terendah di $92.500.
Baca juga: Prediksi Harga XRP Naik di Tahun 2025, Ini Alasannya!

Bitcoin Mencari Titik Support: Apakah Ada Harapan untuk Pemulihan?
Meskipun situasi terlihat suram, Bitcoin tidak sepenuhnya tenggelam dalam kehancuran. Dalam beberapa jam terakhir, Bitcoin berhasil menemukan support di sekitar $92.500 dan sedikit pulih, naik kembali ke kisaran $95.000. Hal ini memberi sedikit harapan bagi mereka yang masih optimis bahwa BTC akan mampu bangkit.
Namun, meskipun ada pemulihan ini, banyak investor yang masih merasa khawatir dan bertanya-tanya apakah ini hanya sebuah "dead cat bounce" ataukah benar-benar ada potensi kenaikan yang lebih lanjut.
Baca juga: Virtuals Protocol: Analisis dan Prediksi Harga Token VIRTUAL Di 2025, Bisa Capai $12?
Adler juga mencatat bahwa meskipun ada sedikit perbaikan harga, penurunan open interest sebesar 9.000 BTC menunjukkan bahwa pasar belum sepenuhnya stabil. Open interest yang menurun ini mengindikasikan bahwa meskipun ada pemulihan jangka pendek, tekanan di pasar masih cukup besar, dan tidak ada jaminan bahwa Bitcoin akan segera melanjutkan tren bullish yang kuat.
Tantangan Teknikal: Apakah Bitcoin Bisa Melanjutkan Kenaikan?
Di sisi teknikal, saat ini Bitcoin diperdagangkan sekitar $95.000, yang berarti harga BTC hanya sedikit berada di bawah level penting lainnya, seperti Exponential Moving Average (EMA) 200 jam yang berada di $96.200. Level-level ini menjadi sangat penting untuk menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Jika Bitcoin dapat bertahan di atas level ini dan kembali menguji harga $98.000 dan $100.000, ada kemungkinan besar bagi harga untuk terus naik dan kembali mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
Namun, jika Bitcoin gagal mempertahankan harga di atas $95.000, pasar bisa menghadapi tekanan bearish yang lebih besar, yang berpotensi menyebabkan BTC terjun lebih dalam ke zona konsolidasi atau bahkan menguji level permintaan yang lebih rendah. Saat ini, kita bisa mengatakan bahwa pasar Bitcoin sedang berada di titik krusial yang membutuhkan ketahanan dan konsistensi harga.
Prediksi Harga Bitcoin
Kondisi pasar yang tidak pasti ini membuat banyak investor, baik yang sudah lama berkecimpung maupun yang baru masuk, harus berhati-hati. Setiap langkah dan pergerakan harga dalam beberapa hari ke depan akan sangat menentukan apakah Bitcoin mampu mempertahankan momentum positif atau malah terjebak dalam koreksi yang lebih dalam.
Bagi kamu yang sedang mengikuti pergerakan Bitcoin, penting untuk tetap mengikuti perkembangan pasar dengan cermat. Meskipun ada potensi untuk pemulihan, volatilitas yang tinggi dan ketidakpastian pasar bisa membuat pergerakan harga sangat fluktuatif. Jadi, selalu waspada dan pastikan kamu siap menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi.

FAQ Tentang Bitcoin Crash
Apa itu Bitcoin crash?
Bitcoin crash merujuk pada penurunan tajam harga Bitcoin dalam waktu singkat. Ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti perubahan regulasi, sentimen pasar, atau kejadian ekonomi global yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
Apa penyebab utama Bitcoin crash?
Bitcoin crash bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti pengumuman kebijakan pemerintah yang membatasi penggunaan Bitcoin, pergerakan besar dari investor besar (whales), ketidakstabilan ekonomi global, atau masalah teknis dalam jaringan Bitcoin.
Apakah Bitcoin crash berarti Bitcoin akan hilang?
Tidak selalu. Meskipun harga Bitcoin dapat mengalami penurunan yang signifikan, Bitcoin telah menunjukkan kemampuan untuk pulih dalam beberapa kali crash sebelumnya. Namun, harga bisa tetap volatile dan tidak dapat diprediksi dengan pasti.
Cara Beli Crypto Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto
Referensi
Newsbtc, Bitcoin Faces Major Deleveraging – Analyst Explains Price Crash Below $100K, diakses 11 Januari 2025.
Penulis: MF
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.

.png)