Mengenal Apa itu Amortisasi, Simak Cara Kerjanya!

2024-08-05

Mengenal Apa itu Amortisasi, Simak Cara Kerjanya!

Bittime - Dalam dunia keuangan, menggambarkan kesehatan finansial perusahaan secara akurat sangat penting. Amortisasi memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ini dengan menyebarkan biaya aset tidak berwujud secara sistematis selama masa manfaatnya. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang amortisasi, tujuannya, mekanisme, keuntungan, dan berbagai bentuknya.

Banner 2

Apa itu Amortisasi

Amortisasi adalah proses akuntansi yang melibatkan penyusutan nilai aset tidak berwujud secara bertahap selama periode tertentu. Berbeda dengan depresiasi yang diterapkan pada aset berwujud, amortisasi digunakan untuk aset seperti paten, hak cipta, merek dagang, dan lisensi. 

 

Tujuan utama amortisasi adalah untuk mencocokkan biaya aset dengan pendapatan yang dihasilkan selama masa manfaatnya.

Mengapa Amortisasi Penting?

Amortisasi memiliki peran penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan:

  • Penentuan Laba yang Akurat: Dengan mengalokasikan biaya aset tidak berwujud secara bertahap, perusahaan dapat menghitung laba bersih yang lebih akurat.

  • Kepatuhan Pajak: Amortisasi mempengaruhi penghasilan kena pajak, sehingga perhitungan yang tepat sangat penting.

  • Pengambilan Keputusan: Informasi tentang biaya amortisasi membantu manajemen dalam membuat keputusan investasi dan penggunaan aset tidak berwujud.

  • Pelaporan Keuangan yang Transparan: Amortisasi memberikan gambaran keuangan yang lebih realistis dengan mencerminkan penurunan nilai aset tidak berwujud secara bertahap.

Bagaimana Cara Kerja Amortisasi

Proses amortisasi melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Penentuan Biaya Aset: Tentukan biaya awal untuk memperoleh atau mengembangkan aset tidak berwujud.

  2. Estimasi Masa Manfaat: Perkirakan periode waktu di mana aset akan memberikan manfaat ekonomi.

  3. Penentuan Nilai Residu: Tentukan nilai sisa aset pada akhir masa manfaatnya.

  4. Perhitungan Biaya Amortisasi Tahunan: Hitung jumlah amortisasi tahunan dengan mengurangi nilai residu dari biaya awal dan membaginya dengan masa manfaat.

  5. Pencatatan Amortisasi: Catat biaya amortisasi sebagai beban dalam laporan laba rugi dan kurangi nilai aset tidak berwujud dalam neraca.

staking koin di bittime

Metode Amortisasi

Terdapat beberapa metode untuk menghitung amortisasi:

Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

Metode garis lurus merupakan metode paling sederhana dalam menghitung amortisasi. Biaya aset dibagi secara merata selama masa manfaatnya. Misalnya, jika sebuah paten memiliki masa manfaat 10 tahun dengan biaya awal sebesar Rp100.000.000, maka amortisasi tahunannya adalah Rp10.000.000.

Kelebihan dari metode ini adalah mudahnya perhitungan dan dipahami. Sedangkan kekurangannya adalah tidak mempertimbangkan penurunan nilai aset secara cepat di awal masa manfaat.

Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)

Metode saldo menurun mengalokasikan biaya amortisasi lebih besar di awal masa manfaat dan lebih kecil di akhir masa manfaat. Persentase amortisasi diterapkan pada saldo buku aset setiap tahunnya.

Metode ini mencerminkan penurunan nilai aset yang lebih realistis. Namun di lain sisi metode ini lebih kompleks dalam perhitungan.

Metode Unit Produksi (Units-of-Production Method)

Metode unit produksi menghubungkan biaya amortisasi dengan tingkat penggunaan aset. Biaya dibagi dengan total unit yang diharapkan dihasilkan oleh aset tersebut, dan amortisasi dihitung berdasarkan unit yang sebenarnya diproduksi.

Cara ini mencerminkan penggunaan aktual aset. Namun kelemahannya ada pada sulitnya untuk memperkirakan total unit produksi dengan akurat.

Metode Jumlah Digit Tahun (Sum-of-the-Years' Digits Method)

Metode ini menggunakan jumlah digit tahun masa manfaat untuk menentukan faktor amortisasi. Persentase amortisasi lebih tinggi di awal masa manfaat dan menurun secara bertahap.

Kelebihan metode ini adalah mencerminkan penurunan nilai aset yang lebih cepat di awal. Meskipun metode ini terhitung lebih kompleks.

Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Pemilihan metode amortisasi tergantung pada beberapa faktor:

  • Sifat aset: Aset dengan penurunan nilai cepat mungkin lebih cocok menggunakan metode saldo menurun.

  • Pola penggunaan aset: Jika penggunaan aset tidak konsisten, metode unit produksi mungkin lebih tepat.

  • Kebijakan akuntansi perusahaan: Beberapa perusahaan memiliki kebijakan akuntansi yang menentukan metode amortisasi yang harus digunakan.

  • Tujuan pelaporan keuangan: Metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pelaporan keuangan perusahaan.

Amortisasi Vs Depresiasi

Amortisasi dan depresiasi adalah dua istilah akuntansi yang seringkali digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki perbedaan yang penting. Kedua istilah ini merujuk pada proses mengalokasikan biaya suatu aset selama masa manfaatnya, namun perbedaan terletak pada jenis aset yang terlibat.

 

Meskipun serupa, amortisasi dan depresiasi memiliki perbedaan:

  • Jenis Aset: Amortisasi digunakan untuk aset tidak berwujud, sedangkan depresiasi digunakan untuk aset berwujud.

  • Alasan Penurunan Nilai: Amortisasi mencerminkan penurunan nilai aset karena habisnya masa manfaat, sementara depresiasi mencerminkan penurunan nilai karena penggunaan, keausan, atau faktor lain.

  • Metode Perhitungan: Meskipun ada beberapa metode untuk keduanya, metode yang digunakan biasanya berbeda karena sifat aset yang berbeda.

Keuntungan Amortisasi

Amortisasi memberikan manfaat seperti:

  • Pencocokan Pendapatan dan Biaya: Membantu mencocokkan biaya aset dengan pendapatan.

  • Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Membantu dalam pengambilan keputusan investasi.

  • Keuntungan Pajak: Mengurangi penghasilan kena pajak.

  • Penyajian Keuangan yang Akurat: Menampilkan gambaran keuangan yang lebih realistis.

Jenis Amortisasi

Selain amortisasi aset tidak berwujud, terdapat juga:

  • Amortisasi Pinjaman: Pembayaran kembali pinjaman secara bertahap, termasuk bunga dan pokok.

  • Amortisasi Hipotek: Pembayaran bulanan untuk hipotek, mencakup pokok dan bunga.

Memahami amortisasi penting untuk mengelola aset tidak berwujud dan membuat keputusan keuangan yang tepat.

Cara Beli Crypto di Bittime

Banner Daftar Bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti. 

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC)Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.

Campaign Deposit Trade
Auto Earn Ramadan

Blog Bittime

5 Aplikasi Crypto dengan Fee Terendah di 2025, Mana yang Paling Hemat?
5 Aplikasi Crypto dengan Fee Terendah di 2025, Mana yang Paling Hemat?

Biaya transaksi adalah salah satu faktor terbesar yang memengaruhi hasil akhir sebuah strategi trading. Karena itu, banyak pengguna kini mencari aplikasi kripto dengan fee rendah agar modal tidak cepat habis hanya untuk membayar biaya transaksi. Salah satunya adalah aplikasi Bittime dengan biaya transaksi yang murah.

2025-12-05Baca