Sejumlah Negara Ingin Punya Bitcoin, Ini 6 Negara Pemilik Bitcoin Terbanyak di Dunia
2025-01-08Bittime - Analisis terbaru yang diterbitkan oleh Fidelity Digital Assets (FDA) mengemukakan bahwa beberapa negara yang maju di bidang teknologi sedang memperluas cadangan Bitcoin mereka. Mana saja negara pemilik Bitcoin (BTC) terbanyak? Simak penjelasannya di artikel ini.
Penelitian ini memprediksi bahwa pada 2025, semakin banyak negara yang akan menempatkan Bitcoin dalam cadangan nasional mereka. Langkah tersebut bukan hanya sebagai investasi.
Tetapi, ini dipandang sebagai langkah untuk menghindari risiko inflasi yang merugikan dan defisit fiskal yang semakin besar. Menariknya, beberapa negara yang sudah lebih dulu memiliki Bitcoin dalam jumlah besar kini mulai terlihat mendapatkan keuntungan signifikan dari keputusan mereka.
6 Negara Pemilik Bitcoin (BTC) Terbanyak
Penasaran negara mana saja yang punya paling banyak Bitcoin? Berikut ini adalah 6 negara yang saat ini tercatat sebagai pemilik Bitcoin terbanyak di dunia.
1. Amerika Serikat (198.109 BTC - sekitar Rp323 Triliun)
Amerika Serikat tetap menjadi pemimpin dalam kepemilikan Bitcoin di dunia. Dengan sekitar 198.109 BTC (sekitar Rp323 triliun), Amerika Serikat memiliki cadangan Bitcoin terbesar, yang jumlahnya setara dengan lebih dari $20 miliar (sekitar Rp323 triliun).
Negara ini telah mengembangkan berbagai kebijakan terkait crypto dan memiliki sejumlah besar perusahaan yang terlibat dalam ekosistem Bitcoin.
Baca juga: Permintaan Terhadap ETF Bitcoin Meningkat Drastis
2. Cina (190.000 BTC - sekitar Rp306 Triliun)
Cina, meskipun memiliki kebijakan yang lebih ketat terhadap cryptocurrency, tetap berada di posisi kedua dalam hal kepemilikan Bitcoin. Negara ini mencatatkan jumlah sekitar 190.000 BTC (sekitar Rp306 triliun).
Meskipun pemerintahnya melarang beberapa aktivitas terkait crypto, banyak perusahaan dan individu di Cina yang masih memegang Bitcoin sebagai bagian dari cadangan keuangan mereka.
3. Inggris Raya (61.245 BTC - sekitar Rp98 Triliun)
Inggris menjadi salah satu negara Eropa yang paling aktif dalam memanfaatkan Bitcoin. Dengan lebih dari 61.000 BTC (sekitar Rp98 triliun), negara ini menempatkan Bitcoin sebagai bagian dari strategi cadangan mata uang digital mereka.
Nilai Bitcoin yang terus berkembang membuat Inggris semakin melihat potensi besar dalam memanfaatkan cryptocurrency untuk meningkatkan stabilitas ekonomi nasional.
4. Ukraina (46.351 BTC - sekitar Rp74 Triliun)
Di tengah krisis geopolitik yang sedang berlangsung, Ukraina juga mencatatkan dirinya sebagai pemilik Bitcoin terbanyak keempat. Negara ini memiliki sekitar 46.351 BTC (sekitar Rp74 triliun).
Meskipun terkendala oleh perang, Ukraina memandang Bitcoin sebagai cadangan alternatif yang dapat memberi ketahanan terhadap mata uang dan krisis ekonomi.
5. Bhutan (11.688 BTC - sekitar Rp18,8 Triliun)
Bhutan, negara kecil yang dikenal dengan kebijakan kebahagiaan nasional bruto (GNH), juga memanfaatkan Bitcoin sebagai bagian dari strategi ekonomi mereka.
Dengan kepemilikan sekitar 11.688 BTC (sekitar Rp18,8 triliun), negara ini telah mengambil langkah berani untuk memasukkan Bitcoin dalam kebijakan cadangan negara, terutama untuk meraih keuntungan finansial dalam jangka panjang.
6. El Salvador (5.961 BTC - sekitar Rp9,6 Triliun)
El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pada 2021.
Dengan sekitar 5.961 BTC (sekitar Rp9,6 triliun), El Salvador berhasil mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing dan mulai membangun cadangan Bitcoin sebagai bagian dari kebijakan fiskalnya yang berani.
Baca juga: Haruskah Kamu Beli Bitcoin Hari Ini? Pertimbangan Sebelum Investasi BTC
Bitcoin Sebagai Aset Strategis Negara
Menurut Matt Hogan, analis riset di Fidelity Digital Assets, semakin banyak negara yang akan melihat Bitcoin sebagai alat yang lebih dari sekadar investasi atau alat spekulasi.
Di masa depan, negara-negara akan mulai memasukkan Bitcoin dalam cadangan strategis mereka. Ini guna menghindari dampak negatif dari inflasi, devaluasi mata uang, dan defisit fiskal yang semakin besar.
Jika negara-negara besar seperti Amerika Serikat benar-benar memasukkan Bitcoin ke dalam cadangannya, ini bisa memicu tren adopsi lebih luas di seluruh dunia.
Bahkan beberapa negara yang lebih kecil seperti Bhutan dan El Salvador telah melihat keuntungan finansial dari kepemilikan Bitcoin mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, nilai Bitcoin telah menunjukkan pertumbuhan yang pesat, menjadikannya pilihan yang menarik bagi negara-negara yang ingin menghindari risiko keuangan tradisional.
FAQ Tentang Bitcoin
1. Apa itu Bitcoin?
Bitcoin adalah cryptocurrency yang ditemukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto pada tahun 2008.
2. Bagaimana cara Bitcoin bekerja?
Bitcoin bekerja dengan menggunakan teknologi blockchain, yang merupakan sistem pencatatan transaksi terdesentralisasi.
3. Apakah Bitcoin aman untuk digunakan?
Bitcoin menggunakan sistem enkripsi yang sangat kuat untuk melindungi transaksi dan dompet digital pengguna. Namun, pengguna tetap perlu berhati-hati dengan keamanan pribadi mereka, seperti menjaga kunci privat (private key) dan menggunakan platform yang terpercaya.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
Referensi
Cointelegraph, Nation-state Bitcoin adoption to drive crypto growth in 2025: Fidelity, diakses pada 8 Januari 2025.
Fidelity Digital Assets, Fidelity Digital Assets 2025, diakses pada 8 Januari 2025.
Penulis: Y
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.
.png)
.png)